Koordinator tim, Rafif Herdian Noor, menjelaskan ajang kompetisi ini menantang seluruh mahasiswa di skala dunia untuk mendesain, merancang, mensimulasikan mobil listrik formula. “Tidak hanya dari segi teknis, laga otomotif ini juga menantang mahasiswa dalam berbagai disiplin ilmu seperti team management dan procurement,” kata Rafif dikutip dari laman its.ac.id, Selasa, 5 Juli 2022.
Anargya ITS sukses meraih peringkat II dari total 21 tim internasional yang bertanding pada kategori Overall Event, Engineering Design Concept, dan Team Management Strategy. Anargya ITS juga berhasil menduduki posisi ketiga pada kategori Software and Intelligence Integration (SA AI).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Mahasiswa program studi Teknologi Rekayasa Manufaktur ITS ini menuturkan konsep teknis kendaraan listrik yang diusung Anargya ITS berkecepatan maksimum hingga 111 kilometer per jam. Disertai pasokan energi oleh energy storage yang dirancang sesuai dengan kualifikasi perlombaan Formula Society of Automotive Engineers (FSAE).
Tak hanya itu, sistem juga dilengkapi oleh teknologi regenerative braking yang mampu memanfaatkan kembali energi yang terbuang untuk mengisi ulang daya baterai kendaraan.
Selain itu, mobil rancangan Anargya ITS juga dilengkapi dengan sistem monitoring, telemetry, dan data logger yang mampu memantau kondisi mobil secara akurat saat melaju.
“Anargya berhasil merancang semua algoritma menjadi sistem yang terintegrasi dengan baik dan menaklukkan kompetisi bidang SA AI,” ujar mahasiswa asal Kediri ini.
Mekanik tim Anargya ITS ini juga mengatakan untuk menyukseskan pembuatan mobil secara keseluruhan, tim juga memiliki strategi di berbagai bidang. Seperti manajemen goal setting process, team structure, project timeline, financial, human resource, communication, media marketing, serta strategi dalam pengadaan komponen mobil.
Dengan perencanaan tim yang efektif ini, Anargya ITS berhasil menyandang predikat Team Management Strategy terbaik nomor dua menyisihkan 20 tim internasional lainnya. Tak tanggung-tanggung, dengan pencapaian di beberapa kategori tersebut berhasil membawa Anargya ITS keluar menjadi tim dengan Overall Event terbaik kedua pada ajang internasional ini.
Rafif menyatakan kompetisi ini sekaligus ajang bagi tim untuk mempersiapkan diri di ajang bergengsi FSAE 2023. “Kami mengharapkan bantuan dari semua pihak untuk terus mendukung kami hingga Anargya ITS mampu mengharumkan nama bangsa lebih baik lagi di kancah internasional,” tutur dia.
Baca juga: Faratz EV, Mobil Bikinan Tim Anargya ITS Ukir Prestasi di Ajang Formula-E Jakarta 2022 |