"Kita harus jujur dengan tantangan yang kita hadapi. SMK masih sulit menjawab tantangan dunia kerja," kata Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 8 yang digelar secara daring, Rabu, 17 Maret 2021.
Nadiem juga mengakui, kata Nadiem, beberapa SMK memang sudah mampu membuktikan diri dalam menjawab tantangan tersebut. Namun sebagian besar SMK belum mampu memenuhi tanggung jawab untuk meluluskan siswanya sebagai orang yang siap diterima di dunia kerja.
"Benar ada beberapa SMK yang kelas dunia dan menghasilkan lulusan yang langsung diserap bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Kenyataannya kebanyakan SMK di Indonesia belum mencapai level ini," ungkap dia.
Sebenarnya, kata Nadiem, ada beberapa hal yang menjadi faktor guna mendukung SMK agar mampu menjawab tantangan dunia kerja. Salah satunya meningkatkan kompetensi para tenaga pendidik dan kependidikan di SMK.
"Guru, kepala sekolah, pengawas, ini masih sedikit diberikan kesempatan meng-upgrade kemampuan kompetensi mereka," terang Nadiem.
Baca juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 8 'SMK Pusat Keunggulan'
Kemudian, sinergi antar pemangku kepentingan seperti sekolah vokasi dengan dunia kerja juga minim. Belum semua SMK mengembangkan kurikulumnya bersama pihak dunia usaha dan industri.
"Kadang-kadang enggak nyambung apa yang dipelajari, dengan apa yang dibutuhkan di dunia industri dan belum semua SMK memiliki fasilitas yang sesuai standar," ucapnya.
Selain itu, manajemen sekolah juga masih terbebani berbagai macam isu-isu administratif. Sehingga lulusan tidak bisa berfokus dalam mencari bentuk kolaborasi yang apik dengan dunia usaha dan industri.
"Kita harus menemukan solusi yang komprehensif untuk menjawab semua tantangan yang ada di sini secara serentak," pungkas Nadiem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News