Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Agus Sartono menyebut ada baiknya Asesmen Nasional ditunda. Bahkan dia menyarankan agar realisasi AN dilakukan pada Oktober 2021.
"Kalau saya sarankan realisasinya mundur Oktober 2021 atau di 2022 kalau memang belum siap," ujar Agus di gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis, 12 November 2020.
Dia mengakui jika pembahasan AN antara pihaknya dan Kemendikbud belum final. Masih banyak materi pembahasan yang belum rampung disepakati.
"Sekarang ujian kesetaraan bagaimana yang paket A, B, C kan dengan UN tidak ada, kita kan kesulitan juga. Orang yang mau nyalon jadi anggota DPRD perlu ijazah kesetaraan SMA bagaimana caranya?," ungkap dia.
Baca: Kemendikbud: Tidak Perlu Persiapan Khusus untuk Asesmen Nasional
Menurutnya penundaan AN adalah hal yang wajar. Mengenai pengunduran AN yang berdampak pada sistem akhir tahun ajaran Agus tak berkomentar banyak.
"Ini yang harus kita pikirkan. Karena banyak orang yang terhambat gara-gara tidak ada uji kesetaraan lagi," sambung Agus.
Agus berjanji akan menerangkan lebih lanjut bagaimana nasib AN selanjutnya. Hari ini dia akan datang ke Kemendikbud menemui Plt. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perburukan Kemendikbud, Totok Suprayitno.
"Ini saya mau ketemu Pak Totok sebentar lagi. Kita sudah rapat sekali, kan perencanaan tentang bagaimana kesiapannya, kalau akan dilakukan tahun depankan seharusnya sudah matang konsep itu, dan harus segera disosialisasikan," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News