Dengan pembenahan lembaga, diharapkan dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan menghadapi perubahan. "Lembaga pendidikan dan pelatihan perlu didukung untuk melakukan pembenahan secara besar-besaran," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-74, pada Sidang Bersama DPD-DPR di Gedung Nusantara, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.
Persaingan dunia yang semakin ketat dan disrupsi di berbagai bidang, membutuhkan kualitas SDM yang tepat. Sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur dan berkarakter kuat, menguasai keterampilan dan menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan.
Jokowi Optimistis, jika seluruh elemen bangsa melakukan pembenahan secara bersama-sama, Indonesia akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. "Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi. Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan," terang Presiden.
Ia juga menambahkan, bahwa pengembangan pendidikan harus tetap berakar pada budaya bangsa. Mampu memperjuangkan kepentingan nasional namun juga tanggap terhadap perubahan dunia.
Baca: Penguatan Inovasi Kunci Keluar dari Kutukan SDA
"Keluarga dan lembaga pendidikan inilah yang menempati peran sentral dalam pendidikan anak-anak kita," ucapnya.
Budi pekerti sopan santun toleransi dan kedisiplinan. kata Presiden RI ke-7 ini, harus ditanamkan sejak dini. Selain itu harus juga ditanamkan kemandirian, rasa percaya diri, gotong royong dan saling peduli.
"Harus kuat ditanamkan dalam pendidikan dasar kita. Mencari sumber belajar sendiri, berpikir kritis, dan tidak mudah terhasut. Problem solving harus sudah tertanam kuat pada pendidikan menengah kita," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News