Mulai 13 Januari 2018, kepala sekolah ditugaskan untuk mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di laman https://pdss.snmptn.ac.id. Kemudian kepala sekolah mendapatkan password atau kata sandi. Lalu siswa menggunakan password siswa untuk memverifikasi data.
Setelah itu, panitia seleksi melakukan pemeringkatan siswa berdasarkan nilai mata pelajaran. Siswa yang memenuhi syarat dapat mendaftar untuk mengikuti SNMPTN 2018.
Baca: SNMPTN 2018 tak Pertimbangkan Nilai UN dan USBN
"Jadi ada yang berbeda pada sistem seleksi tahun ini. Semua siswa diusulkan kemudian panitia pusat yang membuat pemeringkatan untuk siapa saja siswa yang bisa mengikuti seleksi," terang Udik yang juga menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Jepara, Selasa, 16 Januari 2018.
Tahun lalu, lanjut Udik, sekolah yang mengusulkan nama siswa untuk mengikuti SNMPTN. Jumlah siswa yang diusulkan sesuai dengan kuota masing-masing sekolah.
Saat ini, kata Udik, sekolah tengah menyosialisasikan tahapan seleksi ke siswa dan orang tua. Proses pengisian dan verifikasi data dilakukan hingga 10 Februari 2018.
"Kami masih memasukkan semua data siswa ke PDSS," ungkap Udik.
Sementara itu Petugas teknis SMA Negeri 1 Jepara Zaenal Arif mengaku mengalami kendala saat memasukkan data siswa. Susunan mata pelajaran di buku rapor sekolah berbeda dengan kolom pengisian di PDSS. Sehingga, proses memasukan data nilai harus dicermati.
“Kalau jaringan lancar, dibutuhkan waktu lima hari untuk memasukkan data 397 siswa. Harus meneliti data siswa satu-satu,” ungkap Zaenal.
Bila terjadi kesalahan data, sekolah mendapat waktu perbaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News