"Kami meminta kepada Pak Presiden, untuk tetap membuka rekrutmen guru PNS. Tidak hanya PPPK," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim, kepada Medcom.id, Jumat, 15 Oktober 2021.
Menurutnya, perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian kerja (PPPK) Guru hanya solusi jangka pendek. Kebutuhan sebanyak 1,3 juta guru ASN dinilai tak akan terpenuhi jika hanya mengandalkan rekrutmen PPPK Guru.
"Lihat seleksi PPPK sekarang, sekarang baru berapa yang terkafer? Yang lolos tahap I kan 173 ribu. Memang ada tahap kedua dan ketiga masih ada, tapi kami melihatnya jumlah yang lolos masih akan sedikit. Tentu formasi 500 ribu tak akan terisi, apalagi yang satu juta," lanjut dia.
Baca: Indonesia Butuh Grand Desain Pendidikan Jarak Jauh
Menurut dia, seharusnya perekrutan PPPK diperuntukkan bagi guru honorer yang usianya 35 tahun ke atas. Atau, dikhususkan bagi guru honorer yang sudah lama mengabdi.
"Sedangkan yang fresh graduate itu bisa untuk PNS yang usianya 35 ke bawah. Jika pemerintah membuka dua jalur ini baik PNS maupun PPPK, saya rasa kebutuhan guru ASN mengajar di sekolah negeri ini akan dapat ter-cover segera," tutupnya.
Pemerintah diketahui belum memiliki rencana terkait perekrutan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tahun depan. Sementara, perekrutan guru di tahun 2022 hanya sebatas Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News