Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Apa Itu Iklim El Nino? Ini Perbedaannya dengan La Nina

Putri Purnama Sari • 18 Juli 2023 17:16
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami puncak ancaman El Nino pada bulan Agustus-September 2023. Pernyataan itu disampaikan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melalui jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Selasa, 18 Juli 2023.
 
"Tadi kami bersama Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, Bapak Menko, dan beberapa menteri membahas tentang antisipasi dan kesiapan dalam menghadapi ancaman El Nino yang diprediksi puncaknya akan terjadi di bulan Agustus-September dan diprediksi El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat," kata Dwikorita 
 
Lantas apa sih fenomena El Nino itu? Dan apa bedanya dengan La Nina? Untuk mengetahuinya, berikut Medcom.id sudah merangkum informasinya.

Pengertian El Nino

El Nino merupakan sebuah fenomena meningkatnya suhu Samudra Pasifik bagian timur yang menyebabkan air permukaan laut yang lebih hangat bergeser dari bagian barat Samudra Pasifik (dekat Papua, Indonesia) ke arah timur (dekat Peru, Amerika Selatan).

El Nino mempunyai ciri-ciri seperti suhu udara meningkat dibandingkan dengan suhu normal, curah hujan rendah di dekat Papua, curah hujan tinggi di dekat Peru, dan angin pasat dari arah timur melemah. Hal ini karena angin yang seharusnya bergerak dari Peru ke Papua (dalam kondisi normal) menjadi bergerak dari Papua ke Peru.
 
Baca juga: Masyarakat Pesisir Diimbau Waspadai Gelombang Tinggi hingga 6 Meter
 

Perbedaan El Nino dan La Nina

Ketika El Nino terjadi, curah hujan di Indonesia menjadi rendah. Sebab, suhu udara di bagian barat Samudra Pasifik (dekat Papua) lebih panas, sehingga musim kemarau menjadi lebih lama. Hal ini yang menyebabkan sejumlah wilayah Indonesia yang berada di garis khatulistiwa mengalami kekeringan.
 
Daerah yang terdampak tersebut antara lain Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
 
Berbeda dengan El Nino, La Nina merupakan salah satu anomali cuaca yang terjadi setiap beberapa tahun. La Nina adalah fenomena alam di mana suhu air laut di Samudera Pasifik menurun, sehingga berada di bawah rata-rata dari daerah sekitarnya. Pendinginan yang tidak biasa ini bahkan bisa terjadi hingga anomali suhu melebihi -0,5 derajat celcius. 
 
Ketika La Nina terjadi, curah hujan di Indonesia biasanya lebih meningkat. Alhasil, musim penghujan menjadi lebih lama. Hal ini yang menyebabkan ketersediaan air meningkat, sehingga terjadi banjir di wilayah yang berada di garis khatulistiwa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan