Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti berharap kepemimpinan Ketua Harian KNIU yang baru tetap dapat mengambil manfaat dari UNESCO sebaik-baiknya. Ia menyebut, Mendikbudristek Nadiem Makarim ingin apa yang dikerjakan oleh Indonesia bisa disampaikan melalui UNESCO.
"Banyaknya inovasi, program yang baru dan sudah berjalan dan sangat progresif tersebut bisa disampaikan melalui UNESCO," ujar Suharti melalui keterangan tertulis, Senin, 11 Oktober 2021.
Ia menambahkan, pemerintah menginginkan agar negara kepulauan ini dikenal bukan hanya karena menjadi negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Melainkan, karena program dan kebijakan yang dilakukan memastikan pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi juga bisa didekati dunia.
"Kita ingin bisa belajar dari negara lain bagaimana mereka melakukan pembangunan dan memastikan program di negara lain terus berjalan," ungkapnya.
Baca: Asah Public Speaking Tenaga Pendidik Demi Proses Pembelajaran Interaktif
Suharti menyampaikan apresiasi atas jasa dan pengabdian Arief Rachman dalam membantu tugas Mendikbudristek. "Serta selamat bekerja untuk Ibu Itje. Kiranya KNIU di bawah kepemimpinan Ibu Itje akan semakin baik,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, Arief mengungkapkan berbagai penghargaan di bidang pendidikan dari UNESCO telah membuktikan profil pendidikan di Indonesia di mata dunia. Pada 2015 dan 2018, misalnya, Indonesia mendapat UNESCO Japan Prize on Education for Sustainable Development dari Jepang.
"Ini sebuah penghargaan untuk pendidikan yang berkelanjutan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia," ujar Arief.
Berbagai penghargaan dan pengakuan tingkat dunia dari UNESCO lainnya di bidang ilmu pengetahuan yang diraih Indonesia yakni ditetapkannya dua Cagar Biosfer baru di Indonesia, yaitu Cagar Biosfer Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah dan Cagar Biosfer Saleh-Moyo-Tambora di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2019.
"Ini menegaskan komitmen Indonesia dalam memelihara keanekaragaman hayati yang bermanfaat untuk dunia," tutur Arief.
Baca: AN Disebut Mampu Ukur Kontribusi Guru dalam Peningkatan Nalar Siswa
Sebagai Ketua Harian KNIU yang baru, Itje menyampaikan kesiapannya untuk menerima estafet kepemimpinan dari Arief Rachman. Ia mengatakan, kesempatan ini merupakan sebuah kehormatan karena menerima estafet kepemimpinan dari guru yang dikaguminya.
"Capaian yang telah diterima Indonesia saat Bapak Arief menjabat tidak akan berarti bila tidak mampu dipertahankan dengan baik, oleh sebab itu saya siap bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan pengampu program UNESCO demi perbaikan dan kebaikan Indonesia di dunia," ujar Itje.
Komisi Nasional Indonesia Untuk UNESCO adalah lembaga yang didirikan berdasarkan mandat dari Konstitusi UNESCO yang mewajibkan setiap negara membentuk sebuah komisi nasional. Tugas dan fungsi KNIU Kemendikbudristek adalah menjembatani antara program UNESCO dengan program pemerintah Indonesia, maupun sebaliknya.
Dalam penguatan koordinasi dan kolaborasi program UNESCO yang terdiri atas empat pilar, yaitu pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan serta komunikasi dan informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News