Penerima Habibie Prize 2022 Ika Dewi Ana. DOK UGM
Penerima Habibie Prize 2022 Ika Dewi Ana. DOK UGM

Selamat! Peneliti UGM Ika Dewi Ana Terima Habibie Prize 2022

Renatha Swasty • 11 November 2022 09:50
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Yayasan SDM-IPTEK menganugerahkan Habibie Prize kepada peneliti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Penghargaan Habibie Prize yang telah diselenggarakan sejak 1999 ini diberikan kepada tokoh Indonesia yang telah membuat terobosan dalam bidang IPTEK .
 
“Alhamdulillah berarti amanah lagi yang diberikan kepada saya. Mudah-mudahan saya bisa belajar lagi dari semua yang saya peroleh,” kata Ika dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 11 November 2022.
 
Ika Dewi Ana merupakan dosen di Departemen Ilmu Biomedika Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Sebanyak dua karya penelitiannya, yaitu CHA Bone Graft dan CHA-based Hemostatic Sponge telah terdaftar dan dipasarkan di Indonesia. Sebanyak dua karya lainnya sedang dalam proses translasi, salah satunya membran untuk operasi dentokraniofasial.

Rekam jejak Ika dalam bidang penelitian didokumentasikan dalam buku Biokeramik dan Rekayasa Jaringan yang diterbitkan pada 2021.
 
“Pada waktu saya melakukan penelitian itu, di Indonesia belum ada graft tulang yang dibuat. Semua yang kita pakai adalah produk luar,” beber dia terkait produk bone graft yang diberi nama GAMACHA.
 
Penghargaan lain yang pernah ia terima antara lain Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia pada 2014; SRB (Romanian Society for Biomaterials) Excellence Award di Konstanta, Rumania pada 2016; dan Excellence Award dari ISCM (International Society for Ceramics in Medicine) di Charlotte, Amerika Serikat, pada 2016.
 
Saat ini, Ika juga memimpin Pusat Kolaborasi Riset Perancah Biomedis yang telah ditetapkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Riset bekerja sama dengan Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk, Pusat Riset Metalurgi dan Nanomaterial, serta Pusat Riset Teknologi Polimer di BRIN.
 
Habibi Prize juga menjadi salah satu upaya melanjutkan harapan dan cita-cita Habibie membangun SDM Indonesia unggul dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan visi kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam hal pengembangan SDM.
 
“BRIN berkomitmen untuk melanjutkan legacy dari Pak Habibie khususnya Habibie Award yang sekarang bernama Habibie Prize, juga melanjutkan spirit dan inspirasi yang dulu dibawa oleh Pak Habibie,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
 
Penghargaan diharapkan menjadi motivasi dan inspirasi bagi peneliti, ilmuwan, dan masyarakat untuk terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang, khususnya IPTEK guna mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Penerima Habibie Prize diharapkan tetap produktif dan meningkatkan kontribusi di bidang masing-masing serta melakukan yang terbaik untuk bangsa.
 
“Kami atas nama keluarga besar BRIN mengucapkan selamat kepada Bapak Ibu empat penerima penghargaan pada tahun ini. Semoga penghargaan ini bisa semakin memotivasi Bapak Ibu sekalian untuk semakin berkarya dan tentu bisa memberikan inspirasi kepada teman-teman kita, adik-adik kita generasi muda yang akan datang,” ucap Handoko.
 
Tahun ini, Habibie Prize diberikan kepada empat penerima untuk empat bidang berbeda. Ika Dewi Ana menerima penghargaan bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi. Penerima penghargaan lainnya, ialah Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc. untuk bidang Ilmu Dasar, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.M., M.Sc. untuk bidang Ilmu Rekayasa, dan Naufan Noordyanto, S.Sn., M.Sn. untuk bidang Ilmu Kebudayaan.
 
Baca juga: Selamat! 4 Ilmuwan Raih Habibie Prize 2022

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan