Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian saat menjadi pembicara pada WHO 5th EMT Global Meeting 2022. Foto: Dok Unhan
Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian saat menjadi pembicara pada WHO 5th EMT Global Meeting 2022. Foto: Dok Unhan

Membanggakan, WHO Beri Mandat Unhan Jadi Pusat Pelatihan Biodefense Global

Medcom • 06 Oktober 2022 16:04
Jakarta: Universitas Pertahanan (Unhan) mendapat mandat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menjadi Pusat Pelatihan Biodefense Global atau Multi-Countries Training Hub. Mandat ini diberikan setelah WHO memberikan penilaian atas keunggulan konsep Unhan dalam pengembangan pertahanan biologi atau biodefense.
 
"Mandat diberikan setelah WHO memberikan penilaian atas keunggulan konsep Unhan tentang biodefense yang meliputi biointelligence, biosafety, dan biosecurity," demikian pernyataan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 6 Oktober 2022.
 
Biodefense mengacu pada langkah-langkah untuk memulihkan keamanan biologi (biosecurity) ke sekelompok organisme yang menjadi sasaran ancaman biologis atau penyakit menular. Biodefense sering dibahas dalam konteks perang biologi (biowar atau bioterrorism). Dan umumnya dianggap sebagai istilah militer atau tanggap darurat. 

Istilah biodefense menjadi perhatian setelah merebaknya pandemi covid-19. Pandemi yang disebabkan oleh virus korona ini menjadi ancaman nyata biodefense secara global selama hampir tiga tahun belakangan ini.
 
Menjawab mandat WHO tersebut, Rektor Unhan Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian menyatakan kesiapannya. Pernyataan itu dia sampaikan saat menjadi pembicara pada WHO 5th EMT Global Meeting 2022 pada Selasa, 6 Oktober 2022, di Yerevan, Armenia. 
 
WHO Global Meeting berlangsung selama tiga hari mulai 5 hingga 7 Oktober 2022. Pertemuan dibuka oleh Wakil Perdana Menteri Armenia Hambardzum Matevosyan dilanjutkan dengan sambutan pembuka oleh Director General WHO Tedros Adhanom. 
 
Pertemuan dihadiri lebih dari 700 peserta dari 110 negara. Terdiri atas perwakilan pemerintah, kepala rumah sakit, akademisi, pakar kesehatan, hingga ahli teknologi peralatan medis. 
 
Delegasi RI diketuai Rektor Unhan RI dengan anggota delegasi terdiri atas pejabat Kementerian Pertahanan, pejabat Pusat Kesehatan Mabes TNI, dan perwakilan dari lembaga swadaya masyarakat. 
 
Pertemuan global WHO ini untuk menyusun cetak biru pengembangan Tim Kesehatan Darurat Emergency (Medical Team/EMT) pada tataran subnasional, nasional, dan regional.
 
Dalam pertemuan itu, Octavian memaparkan materi berjudul "Multi-Country Training Hubs: Indonesia's Experience". Materi itu disampaikan pada sesi "Capacity Building and Multi-Country Training Approaches". 
 
"Sesi tersebut menampilkan enam panelis, yakni dari WHO, Amerika Serikat, Indonesia, Ethiopia, Israel, dan Belgia," demikian informasi yang diterima.
 
Baca: Laboratorium Farmasi Militer Unhan Terima Kunjungan US DTRA
 
Pada kesempatan penyampaian materi itulah Octavian memaparkan kesiapan Unhan menerima mandat dari WHO  untuk menjadi WHO Multi-Countries Training Hub. Dengan mandat tersebut, Unhan akan menjadi Pusat Pelatihan EMT tingkat ll untuk wilayah Asia Tenggara dan Australia. 
 
"Sebagai Pusat Pelatihan EMT ll, maka Unhan akan menyelenggarakan pelatihan untuk semua stakeholder di dalam negeri dan luar negeri. Pelatihan tersebut akan meningkatkan kapasitas semua peserta pelatihan mencapai sertifikasi berklasifikasi WHO EMT ll," kata Octavian.
 
Di sela agenda utama, dilaksanakan pertemuan bilateral antara Indonesia dengan beberapa negara peserta. Pertemuan ini dalam upaya sosialisasi mandat WHO sekaligus mengundang para peserta internasional pada program pelatihan EMT II yang diselenggarakan oleh Unhan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan