“Dari jumlah ruang kelas di seluruh Indonesia, 1,3 juta ruang kelas rusak,” kata Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaufudian kepada Medcom.id, Jumat, 6 Juli 2018.
Hetifah melanjutkan, Panja mendesak pemerintah agar memprioritaskan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk sektor pendidikan. Target pemerataan kualitas pendidikan tak mungkin tercapai tanpa sarana dan prasarana yang mendukung.
Dari data yang dihimpun, saat ini jumlah ruang kelas kategori rusak total mencapai 744.360 ruang, rusak berat sebanyak 78.974 ruang, dan rusak sedang sebanyak 283.232 ruang.
“Ini yang harus diselesaikan pemerintah dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun ke depan,” ucap Hetifah.
Lebih jelas lagi ia menuturkan, ruang kelas saat ini banyak yang tidak hanya dalam kondisi rusak, namun juga tidak aman untuk digunakan belajar. Kekurangan peralatan belajar pun menjadi penambah kurangnya fasilitas pendidikan.
“Belum lagi menyangkut penyediaan peralatan yang diperlukan untuk mengajar, termasuk laboratorium dan keperluan lainnya,”ucap Hetifah.
Baca: Sistem Zonasi Kikis Diskriminasi Dalam Pendidikan
Aspek-aspek sarana dan prasarana tersebut telah dievaluasi oleh komisi yang membidangi urusan pendidikan, budaya dan olah raga ini. Keseriusan pemerintah dalam upaya memeratakan kualitas pendidikan melalui sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru (PPDB) yang secara serentak dimulai tahun ini, harus memprioritaskan pada perbaikan ruang kelas tersebut.
Seperti diketahui, Mendikbud, Muhadjir Effendy berkali-kali menegaskan bahwa sistem zonasi pada PPDB tujuan utamanya adalah untuk pemerataan kualitas pendidikan. “Harus diprioritaskan dulu, daerah-daerah yang memang urgent untuk pemenuhan itu,” tutur Hetifah.
Perhatian prasarana ini harus merata antara sekolah perkotaan maupun pedalaman. Namun sekolah yang kondisi sudah sangat tidak layak menjadi prioritas. “Kalau tidak merata kan orang tetap merasa tidak adil ya,”pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id