Training of Trainer (ToT) “Kusemai Nilai” . Foto: Kemenag
Training of Trainer (ToT) “Kusemai Nilai” . Foto: Kemenag

Pendidikan Antikorupsi Dimulai dari Keluarga, Peran Ibu dan Istri Sangat Penting

Citra Larasati • 27 Oktober 2023 10:11
Jakarta: Perempuan, baik itu ibu maupun istri menjadi titik awal penyemaian pendidikan dan nilai-nilai antikorupsi di keluarga.  Keluarga menjadi sekolah antikorupsi pertama bagi individu yang akan terbawa hingga di lingkungan sosialnya masing-masing.
 
Hal ini ini yang ditekankan dalam Training of Trainer (ToT) “Kusemai Nilai” bertema “Berlandaskan Nilai, Membangun Budaya” yang digelar Inspektorat Jenderal Kementerian Agama bersama Srikandi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Itjen Kemenag dan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia. Gelaran ToT Kusemai Nilai rencananya dilaksanakan pada 26-28 Oktober 2023. 
 
Ketua DWP Itjen Kemenag, Cut Haslinar mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen pencegahan korupsi berbasis keluarga yang dimulai dari perempuan. “Program ini menjadikan perempuan sebagai titik awal pendidikan nilai-nilai antikorupsi yang dimulai dari keluarga dan terus meluas ke jejaring di lingkungan sosial masing-masing,” tuturnya saat membuka program ToT Kusemai Nilai di Jakarta, dilansir dari siaran pers, Jumat, 27 Oktober 2023.

Haslinar berharap, dari program ini dapat menjadi gerakan internal Kemenag yang dapat menjadi pengungkit percepatan pembangunan budaya berintegritas.
 
Inspektur Jenderal Kementerian Agama, yang diwakili oleh Plt. Sekretaris Itjen Kemenag Kastolan dalam arahannya menyampaikan, peran keluarga terutama istri sebagai pendamping suami juga harus mampu memainkan perannya sebagai benteng pertahanan pertama dalam pencegahan korupsi.
 
Bagi kaum ibu yang saat ini suaminya sedang diberi tanggung jawab beserta jabatan yang melekat, agar mampu menjadi support system, sehingga tercipta lingkungan pemerintahan yang bersih dan tidak koruptif. “Pada momentum kegiatan yang baik ini, sesuai dengan nama acara 'Kusemai Nilai', maka kita semua yang hadir diharapkan bisa menyemai hal-hal baik terutama mencegah perilaku koruptif beserta turunan-turunannya.” tegas Kastolan. 
 
Sementara itu, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat-KPK Johnson R. Ginting mengapresiasi inisiasi program ini.  “Kita berada di sini untuk membangun budaya antikorupsi, dan kita berkomitmen saling menjaga satu sama lain,” pungkasnya.
 
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.
 
Baca juga:  Bullying Jangan Dianggap Bercanda, Kalau Baper Jangan Dianggap Lebay

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan