Plt Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam menyatakan program ini turut diprakarsai oleh diaspora Indonesia di perguruan tinggi papan atas dunia. Program ini diharapkan mampu membentuk ekosistem riset dan pendidikan Indonesia tingkat dunia.
"Serta ekosistem kolaborasi riset dan pendidikan ini menjadi pengungkit bagi terciptanya teknologi yang berdampak pada masyarakat luas," kata Nizam dalam launching RISPRO-UKICIS secara daring, Rabu, 16 Maret 2022.
Nizam menuturkan riset utama yang dapat dijalankan dalam program ini, ialah blue economy, green economy, dan digital economy. Sebab, hal itu menjadi prioritas riset yang diarahkan Presiden Joko Widodo.
"Di mana sektor prioritas tersebut dipercaya dapat menjadi penggerak ekonomi ke depan," tutur Nizam.
Dia berharap program tersebut dapat meningkatkan kekuatan dan citra Indonesia sebagai negara mitra riset internasional. Serta memberikan contoh bagi negara G20, Indonesia siap berkolaborasi dalam riset interdisipliner dengan universitas-universitas terbaik dunia.
"Kami juga berharap agar program ini direplikasi oleh diaspora akademisi di negara lain dan kita berharap RISPRO-UKICIS tidak hanya mendapatkan dukungan pendanaan program dari pemerintah, LPDP, tapi juga mendapat dukungan dana dari Pemerintah Inggris Raya," tutur Nizam.
Baca: BRIN Pastikan Dampingi Peneliti Hingga Hasil Riset Dihilirisasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News