Zainut juga memberikan motivasi agar madrasah dan pesantren memiliki optimisme tinggi dan tetap produktif dalam proses pengajaran. Ia juga mengimbau agar siswa dan santri optimistis, serta produktif.
“Kita harus mampu mengambil manfaat dari musibah covid-19 dengan menciptakan inovasi dan kreativitas baru. Salah satu bentuk manfaat yang dapat kita petik dari covid-19 adalah percepatan migrasi pembelajaran dari sistem konvensional ke digital sebagai jawaban yang tepat,” tegasnya.
Pembelajaran secara virtual dan alternatif tatap muka saat ini dinilai sebagai proses inovasi, agar pembelajaran tidak berhenti. “Semua juga tidak ada yang dapat meramal hingga kapan pandemi covid-19 akan berakhir,” tegas Waketum MUI Pusat ini.
Inovasi virtual, lanjutnya, juga mewabah di tengah masyarakat. Pengajian emak-emak pun marak memakai aplikasi Zoom. Tukang sayur juga menawarkan dagangan dengan secara daring. Para ustaz marak mengisi pengajian dengan virtual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News