Hujan meteor geminid. DOK Freepik
Hujan meteor geminid. DOK Freepik

Siap-Siap Puncak Hujan Meteor Geminid Desember 2025: Ini Waktu dan Cara Terbaik Menyaksikannya

Renatha Swasty • 09 Desember 2025 12:13
Jakarta: Hujan meteor Geminid selalu jadi fenomena langit yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Tahun 2025, peristiwa menakjubkan ini diprediksi akan terlihat mulai 4 hingga 20 Desember dengan puncak aktivitas pada malam 13 atau 14 Desember. 
 
Tapi, Sobat Medcom tahu enggak sih dari mana hujan meteor Geminid itu berasal? Yuk, simak penjelasan berikut:

Asal usul Hujan Meteor Geminid

Mengutip dari laman International Meteor Organization (IMO), Hujan meteor Geminid terjadi karena Bumi melewati debris dari komet atau asteroid bernama 3200 Phaethon. Partikel-partikel ini melintas di atmosfer Bumi antara 4 hingga 20 Desember dan titik terdekat dari inti hujan meteor terjadi pada malam 13 atau 14 Desember.
 
Geminid pertama kali tercatat pada 1862, saat jumlah meteornya masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan sekarang. Seiring waktu, aktivitas hujan meteor ini meningkat selama sisa abad ke-19 dan sepanjang abad ke-20, mungkin mencapai puncaknya sekitar tahun 2000.

Meski tingkat meteornya sedikit menurun di kuartal pertama abad ke-21, Geminid tetap menjadi hujan meteor tahunan paling kuat dan bisa diandalkan. IMO menilai Geminid sebagai “best and most reliable of the major annual showers presently observable” dalam Kalender Hujan Meteor mereka.

Puncak Hujan Meteor Geminid 2025

Menurut IMO, puncak aktivitas hujan meteor Geminid diprediksi terjadi pada pukul 08.00 UT (15.00 WIB). Meski waktu puncak ini jatuh pada sore hari di Indonesia, periode aktivitas maksimum berlangsung selama 6-10 jam. Hal ini membuat malam 13 hingga 14 Desember tetap menjadi waktu yang tepat untuk mengamati hujan meteor.
 
Pada malam hari, rasi bintang Gemini sudah muncul cukup tinggi di langit timur. Posisi ini memberikan kondisi pengamatan lebih optimal bagi para penggemar astronomi maupun pengamat amatir.
 
Dari lokasi yang minim polusi cahaya, pengamat bisa menyaksikan antara 80 hingga 100 meteor per jam. Tidak hanya meteor biasa, ada kemungkinan juga terlihat bola api terang atau fireball yang lebih memukau.
 
Tahun ini, langit malam diperkirakan sangat mendukung. Bulan dalam fase sabit dengan iluminasi 27 persen baru akan terbit menjelang subuh, sehingga cahaya bulan tidak akan mengganggu proses pengamatan Geminid.

Tips menyaksikan Hujan Meteor Geminid

Nah, berikut ini tips menyaksikan Hujan Meteor Geminid:

1. Gunakan mata dan bersabar

Untuk mengamati hujan meteor, kamu cukup mengandalkan penglihatan dan kesabaran. Pilih posisi nyaman, duduk atau berbaring, lalu tatap langit.

2. Cari waktu terbaik

Hujan meteor paling terlihat antara tengah malam hingga menjelang fajar. Saat itu, Bumi bergerak menghadapi debu komet, sehingga meteor tampak lebih banyak dan jelas.

3. Arah pandang yang tepat

Tidak harus menatap langsung titik asal meteor (radian). Meteor yang muncul jauh dari radian biasanya terlihat lebih panjang. Idealnya, tatap langit sekitar 45 derajat dari radian.

4. Pilih lokasi gelap

Semakin jauh dari polusi cahaya kota, semakin jelas meteor yang terlihat. Biarkan mata menyesuaikan diri beberapa menit untuk mendapatkan penglihatan terbaik.

5. Nikmati prosesnya

Santai tapi tetap fokus. Nikmati momen langka ini sambil mengamati meteor melintas di langit malam.
 
Yuk jangan lewatkan kesempatan ini. (Syifa Putri Aulia)
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan