Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU), Itje Chodidjah, menegaskan paradigma deep learning dapat berjalan dengan baik ketika ada alat evaluasi yang kuat. Dia menegaskan alat evaluasi sangat penting.
"Maka ketika kita berbicara deep learning, asesmen untuk pembelajaran menjadi super penting. Karena bagaimana kita melihat impact atau dampak," kata Itje dalam acara OSC Awards & Indonesia Rector Forum 2024 di Studio Grand Metro TV, Kamis, 19 Desember 2024.
Selain itu, saat bicara deep learning, evaluasi yang dilihat bukan hanya dari hasil akhir belajar saja. Tapi, seluruh proses yang terjadi dan kemampuan anak dalam menjalani pembelajaran.
| Baca juga: Evaluasi Pendidikan Tak Bisa Dilakukan pada Akhir Pembelajaran |
"Bukan berbicara outcome saja, tetapi dampak terhadap perilaku, keterampilan berpikir anak. Menjadikan asesmen atau evaluasi sebagai bagian dari proses pembelajaran," tutur dia.
Itje menegaskan hasil evaluasi adalah berita atau informasi bagi penyelenggara pendidikan untuk memperbaiki jalannya proses pendidikan. "Informasi dari hasil evaluasi adalah alat untuk mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan yang ada dan kemudian dari informasi tersebut kita melakukan langkah-langkah untuk memperbaiki," jelas dia.
Karenanya, perbaikan jalannya pendidikan harus dilakukan terus menerus. Sebab, bila menunggu anak selesai menjalani pendidikan, hasil evaluasi tak bisa dijalankan sebagai langkah perbaikan.
"Oleh sebab itu evaluasi dan pembelajaran adalah two sides of a coin yang tidak bisa dipisahkan," tegas Itje.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
