"Kami terus berupaya dan ini masih jadi PR kita yang masih sangat banyak. Tapi kami terus berupaya untuk bisa semakin lebih baik memastikan hak pendidikan anak disabilitas termasuk down syndrome," kata Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dalam Perayaan Hari Down Syndrome Sedunia di Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024.
Terlebih, kata Iwan, angka kecacatan lahir di Indonesia meningkat berdasarkan Riset Data Kesehatan pada 2018. "Jadi, angkanya di sini kalau data kecacatan itu sampai 0,41 jadi memang angkanya juga cukup besar," kata dia.
Sementara itu, World Health Ogranization (WHO) mencatat ada delapan juta anak dengan down syndrome di seluruh dunia. "Jadi, angka kelahiran 1.000 sampai 1.100 ada satu kejadian down syndrome," tutur dia.
Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto, menekankan penting bagi pemangku kepentingan dan masyarakat memahami keberadaan anak dengan down syndrome. Hal itu agar mereka mendapat dukungan dan kesempatan dalam berbagai hal.
"Sehingga dapat berkontribusi dalam kehidupan masyarakat," tutur dia.
Baca juga: Hari Down Syndrome Sedunia, Tiap Anak Punya Peluang Setara |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News