Mahasiswa UGM dan alat pengasapan lele ramah lingkungan di Pimnas ke-36 Tahun 2023. DOK UGM
Mahasiswa UGM dan alat pengasapan lele ramah lingkungan di Pimnas ke-36 Tahun 2023. DOK UGM

Alat Pengasapan Lele Karya Mahasiswa UGM Bikin Penasaran Pengunjung di Pimnas ke-36

Renatha Swasty • 28 November 2023 13:34
Jakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) menampilkan sejumlah inovasi dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36 Tahun 2023 di Universitas Padjajaran (Unpad). Salah satu yang menarik perhatian pengunjung ialah alat pengasapan lele ramah lingkungan.
 
“Senang rasanya bisa berpartisipasi meski bukan termasuk kategori non-Pimnas. Bisa mengenalkan produk secara langsung ke publik,” ucap Ketua tim inovasi alat pengasapan lele, Dinda Iffana Silma, dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 28 November 2023.
 
Tidak sedikit pengunjung penasaran melihat produk pengasapan ramah lingkungan ini. Mereka mendekat dan bertanya-tanya kepada tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) UGM.

Dinda menjelaskan alat pengasapan lele ramah lingkungan ini sesungguhnya alat dengan teknologi sederhana. Boleh dibilang, sebagai teknologi tepat guna untuk UMKM.
 
“Secara teknologi sederhana. Hanya membutuhkan sabut kelapa, api, air, es batu, dan gas elpiji. Kita tahu juga sabut kelapa ini mudah untuk didapatkan,” papar Dinda.
 
Alat pengasapan lele ramah lingkungan ini satu rangkaian terdiri atas satu alat penghasil asap cair great 3 dan alat penghasil asap cair great 1. Dinda mengatakan tim menilai alat penghasil asap great 3 masih kurang optimal.
 
Sebab, cairan hanya bisa dimanfaatkan untuk tanaman. Sedangkan, great 1 sudah menghasilkan pemurnian yang bisa dimanfaatkan untuk pengawetan berbagai produk.
 
Rangkaian satu wujud cairan yang dihasilkan berwarna hitam dan hanya dipergunakan untuk pestisida. Sedangkan, untuk rangkaian komplet cairan yang dihasilkan berwarna bening.
 
Dinda merasa cukup senang dengan antusias pengunjung. Dia mengungkapkan lima pemerhati alat pengasapan ramah lingkungan menyatakan ketertarikannya.
 
Sayang, dari kelimanya tidak melanjutkan negosiasi untuk mendapatkan alat karena belum sepakat soal harga. “Memang tidak murah, untuk satu rangkaian harganya Rp12-Rp15 juta. Sedangkan untuk rangkaian satu menghasilkan great 3 seharga Rp10 juta,” kata dia.
 
Dinda menyebut bagaimanpun alat ini menguntungkan karena mampu menaikkan nilai tambah harga jual ikan khususnya lele. Dia mengatakan lele akan berharga lebih baik dalam bentuk sudah diasapi dibandingkan dengan dijual tanpa proses pengasapan.
 
Dia mengungkapkan pembuatan alat dilatarbelakangi keprihatinan atas melimpahnya produksi ikan lele di dusun Wonosari Desa Banyusari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang. Tercatat, desa itu mampu menghasilkan 600 kg lele setiap bulan.
 
Dinda bersama tim yang terdiri atas Ademas Alam Pangestu, Irvan Gibran (Teknik Kimia), dan Permana Cahya Kekar Adiputra mengkaji kembali soal harga alat. Alat seharga Rp15 juta saat ini memang untuk kapasitas 30 kg lele untuk proses pengasapan selama 2-4 jam.
 
“Kami akan kaji kembali harga ini atau setidaknya kami akan membuat alat dengan kapasitas separuhnya yakni 15 kg agar harganya terjangkau,” beber Dinda.
 
Baca juga: Alat Pengasapan Lele Ala Mahasiswa UGM Bikin Produksi Meningkat

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan