"SMK Go Global merupakan quick win program arahan Presiden Prabowo dengan sasaran 300.000 lulusan SMK akan dibekali peningkatan kapasitas dan kemampuan bahasa sesuai negara tujuan penempatan," kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Mukhtarudin, dikutip dari akun Instagram @kemenp2mi, Jumat, 14 November 2025.
Program ini membuka peluang kerja luar negeri bagi total 500.000 orang, dengan rincian 300.000 lulusan SMK dan 200.00 peserta umum. Peserta akan dibekali pelatihan bahasa asing, peningkatan keterampilan, serta sertifikasi kompetensi di berbagai sektor unggulan seperti caregiver, perhotelan, manufaktur, hingga teknik pengelasan
“Sesuai arahan Presiden Prabowo, lulusan SMK akan diberi beasiswa dan peluang bekerja di luar negeri dengan gaji yang bagus,” kata Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dalam pertemuan dengan Menteri P2MI.
Pada Rapat Terbatas yang digelar 4 November 2025, Presiden Prabowo Subianto menyetujui usulan Kemenko PM terkait percepatan SMK Go Global. Target peserta berada di kisaran 500 ribu hingga 1 juta orang, dengan proyeksi anggaran antara Rp15 triliun hingga Rp30 triliun.
Tahap awal implementasi pada akhir 2025 melalui pemberangkatan 500 peserta lulusan pelatihan vokasi dan bahasa. Program ini disiapkan dengan anggaran Rp2,6 miliar sebagai contoh penyelenggaraan sebelum diperluas pada 2026.
Tahun 2026, pemerintah menargetkan penempatan 500.000 tenaga kerja terampil ke berbagai negara. Kuota tersebut mencakup 300.000 lulusan SMK dan 200.000 peserta dari masyarakat umum.
Penempatan didahului proses verifikasi dan klasifikasi kemampuan agar lulusan siap bekerja sesuai kebutuhan negara tujuan.
Melalui unggahan resmi Kemenko PMRI, disebutkan Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan menjadi beberapa negara yang membutuhkan tenaga kerja profesional dari Indonesia. Fokus penempatan diarahkan pada sektor welder, hospitality, dan caregiver.
Program SMK Go Global disiapkan untuk menjembatani kesenjangan antara potensi anak muda Indonesia dengan peluang kerja global. Pemerintah menargetkan 5,06 juta siswa SMK dapat dibekali pelatihan sertifikasi dan kemampuan bahasa asing yang relevan, sekaligus memenuhi sekitar 10 persen dari total kebutuhan tenaga kerja global.
Dengan dukungan penuh dari Presiden, Kemenko PMRI mendorong pendidikan vokasi yang semakin terhubung dengan kebutuhan industri dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja internasional. (Sultan Rafly Dharmawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id