Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ITS dan Asosiasi Inventor Indonesia (AII). DOK ITS
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara ITS dan Asosiasi Inventor Indonesia (AII). DOK ITS

ITS Gandeng Asosiasi Inventor Indonesia Bantu Komersialisasi Hasil Riset

Renatha Swasty • 06 Desember 2024 14:14
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin serius mendorong komersialisasi hasil-hasil riset. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII).
 
Ketua Umum AII, Didiek Hadjar Goenadi, menyampaikan perannya sebagai jembatan yang menghubungkan antara pusat riset dan pengembangan dengan industri. ITS sebagai perguruan tinggi telah menghasilkan berbagai riset dan teknologi yang dapat dikomersialisasikan ke industri ataupun investor.
 
“Kami di sini membantu untuk melakukan valuasi mana teknologi yang memiliki nilai komersial,” ujar Didiek dikutip dari lamn its.ac.id, Jumat, 6 Desember 2024.

Didiek menjelaskan dalam praktiknya AII akan melakukan seleksi dari berbagai hasil riset dan invensi yang dimiliki oleh ITS. Dalam seleksi, salah satu yang perlu diperhatikan ialah Tingkat Kesiapterapan Teknologi dari sebuah riset ataupun invensi yang harus lebih tinggi dari standar yang dimiliki AII.
 
“Jadi jangan lihat aspek manfaat saja, tetapi aspek penerapan di industri juga perlu diperhatikan,” ujar dia.
 
Baca juga: Hiliriasasi, Investasi Ide yang Disebut Tak Bakal Merugikan

AII sebagai inventor juga membantu proses administrasi hukum serta mempromosikan hasil riset yang akan dikomersialkan kepada berbagai industri yang sesuai dengan sektornya. “Kita bantu untuk mencari mitra industrinya dan kita kawal proses-proses legalnya sampai terjadi kesepakatan komersial,” ujar dia.
 
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS, Fadlilatul Taufany, menegaskan ITS akan berkomitmen menjaga hasil riset dalam memenuhi standar-standar yang dimiliki AII. Sehingga, kedua belah pihak yang menjalan kerja sama ini dapat saling menguntungkan dalam mengomersialisasikan berbagai hasil riset yang dimiliki ITS.
 
Dalam kegiatan tersebut, dosen Departemen Teknik Kimia ITS ini memperkenalkan hasil-hasil riset dan inovasi ciptaan sivitas akademika ITS dari berbagai sektor industri. Salah satunya, proyek Grand Riset Sawit yang baru saja diberikan pendanaan sebesar Rp10 miliar.
“Semoga dengan kerja sama ini dapat berpotensi untuk menghasilkan lisensi baru dari hasil riset para sivitas akademika ITS,” harap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan