Prof. Drs. Sri Juari Santosa, M.Eng., Ph.D. dari Fakultas MIPA mempersembahkan inovasi berjudul “Providing Safe Water Sources for Drinking and Domestic Uses through the Development and Implementation of an Adaptable and Reusable Hybrid Material-Based Removal Method". Penelitian ini mengangkat isu kebutuhan air bersih di Indonesia, khususnya di daerah Kalimantan Barat.
Juari berhasil mengembangkan bahan hibrida magnetit dan hidrotalsit (Mag-HT) sebagai adsorben untuk penghilangan DOCs (Dissolve Organic Coumpounds) yang efektif dalam air baku pengolahan air minum. Senyawa ini lebih efektif menjernihkan air ketimbang tawas yang selama ini digunakan untuk menjernihkan air melalui pengendapan.
Inovasi Juari berhasil meraih gelar Best Innovation Award bersama Prof. Phung Thi Kim Le asal Vietnam dan diberikan pada Award Ceremony pada 10 Januari 2023 di Tokyo.
Selanjutnya, inovasi Prof. Ir. T. Faisal Fathani, S.T., M.T., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng. asal Fakultas Teknik juga menarik dan sama-sama memberi kemanfaatan. Inovasi yang mendapat penghargaan Outstanding Innovation Award tersebut mengambil isu kebencanaan di Indonesia dengan judul "Development of a community based low cost and most adaptive multi hazard early warning system".
Tak banyak menjadi sorotan, sistem peringatan dini (Early Warning System) di Indonesia masih membutuhkan peningkatan. Padahal, Indonesia termasuk negara rawan bencana, seperti tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain-lain.
Dalam risetnya, Faisal mengembangkan sistem EWS berbasis masyarakat yang menggabungkan antara dua hal, yaitu teknis dan sosial. Sistem ini dibuat sesederhana mungkin agar dapat bekerja efektif dan cepat melalui kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Inovasi Faisal tersebut juga telah diterapkan dalam riset GAMA-InaTEK yang fokus pada isu penanggulangan bencana.
Anugerah Hitachi Innovation Award bergelar Encouragement Award juga diterima Rimawan Pradiptyo, S.E., M.Sc., Ph.D. dengan inovasi terkait isu sosial. Rimawan mendirikan organisasi SONJO atau Sambatan Jogja berlatar belakang dampak pandemi covid-19 di masyarakat.
Organisasi ini bertujuan meminimalisir dampak pandemi di masyarakat, khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan. Organisasi non-profit ini telah memberikan banyak kontribusi, seperti pengembangan tempat isolasi, vaksin massal, dan pengembangan UKM.
“SONJO memang terbatas di Yogya awalnya meski kemudian berkembang dan kami bersinergi dengan enam perusahaan/komunitas/ masyarakat di daerah lain di Indonesia. Terlepas dari kontribusi kami yang terbatas itu, kami ingin menunjukkan praktik baik yang berhasil kita lakukan bersama selama pandemi ini,” kata Rimawan saat menjelaskan inovasinya yang berjudul "SONJO: Online-Based Social Capital That Aims to Minimize the Adverse Impact of COVID-19 in Yogyakarta" dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 28 Februari 2023.
Seleksi ajang Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award dimulai pertengahan 2022. Ajang ini melibatkan 23 universitas dari 6 negara di ASEAN.
Baca juga: Keren! 2 Peneliti UGM Raih Penghargaan dari BPOM RI |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News