Tim BINUS Scholl Simprug mengenalkan mesing pengolah tempe kepada warga eropa. DOK simprug.binus.sch.id.
Tim BINUS Scholl Simprug mengenalkan mesing pengolah tempe kepada warga eropa. DOK simprug.binus.sch.id.

2 Siswa Indonesia Kenalkan Mesin Pengolah Tempe ke Warga Eropa

Renatha Swasty • 29 September 2023 11:04
Jakarta: Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang digemari masyarakat eropa kerena rasanya yang enak. Untuk semakin menduniakan tempe, dua siswa Indonesia mengenalkan mesin pembuatan tempe kepada masyarakat Eropa.
 
Dua siswa kelas 10 BINUS SCHOOL Simprug, Kenneth William Santoso dan Davrell Mylka Jowkins, terlibat dalam proyek Portable Machine of Tempeh Making (mesin pengolah tempe). Keduanya memamerkan teknologi ini ke masyarakat eropa di ajang Ars Electronica Festival 2023 di Gedung POSTCITY Linz, Kota Linz, Austria, pada 6-10 September 2023.
 
Dalam acara itu, booth BINUS SCHOOL Simprug mengusung tema “Tempeh Universe: Revealing the Secret of Tempeh – Indonesian Food Heritage and Vegan Life”. Tim menampilkan teknologi pengolah kedelai hingga menjadi tempe.

Mesin itu hasil pengembangan Kenneth dan Davrell didampingi guru BINUS SCHOOL Simprug, Savita sebagai Research Mentor dan Rinda Hedwig sebagai Research Interest Group Leader; Marcel Saputra sebagai Research & Development Coordinator dari Computer Engineering BINUS University; dan Chef Trias Septyoari Putranto.
 
Kenneth dan Davrell bersemangat dan bangga memberikan penjelasan tentang pengoperasian alat tersebut. Kenneth menjelaskan konsep di balik teknologi ini terhitung sederhana, yakni mengontrol semua proses pengolahan tempe, mulai dari tahap-tahap awal, seperti mencuci kedelai, merebus, hingga mengupas kulit dari biji kedelai.
 
“Langkah pertama mesin adalah merendam kedelai selama 6 jam sambil mesin berosilasi maju mundur untuk memastikan terpisahnya kulit dari biji," jelas Davrell dikutip dari laman simprug.binus.sch.id, Jumat, 29 September 2023.
 
Kedua, mesin akan membuat air kedelai mencapai suhu mendidih. Ketiga, mesin akan meningkatkan kecepatan putarannya untuk memastikan pemisahan sempurna antara kulit dan biji kedelai.
 
Davrell menyebut mesin ini juga akan menambahkan ragi sebagai bahan dasar pengolahan kedelai menjadi tempe. Temperatur dari mesin ini menyesuaikan dengan suhu ruangan yang juga dilengkapi dengan sirkulasi udara agar dapat berfermentasi.
 
“Hasil dari proses yang sudah dikendalikan ini adalah terciptanya masakan tempe secara utuh. Mesin ini menjalankan seluruh proses mulai dari kedelai hingga tempe, sehingga menawarkan kualitas yang konsisten kepada konsumen dengan lebih sedikit pekerjaan,” papar Kenneth.
 
Rencananya, Portable Machine of Tempeh Making akan dipasarkan di negara-negara non-Asia kecuali Jepang. Hal ini untuk mempromosikan makanan tradisional khas Indonesia kepada dunia.
 
Kepala Sekolah BINUS SCHOOL Simprug, Isaac Koh, mengungkapkan setiap bakat dan minat dari siswa harus terus didukung agar bisa terus terasah. Sehingga, potensinya bisa berdampak untuk orang banyak.
 
“Di sini kami percaya untuk terus mendorong siswa dalam menggali potensi dan bakatnya dan kami juga mendukungnya melalui berbagai macam sumber yang dibutuhkan siswa untuk bisa mendapatkan hasil terbaik,” jelas Isaac.
 
Guru pembimbing, Savita, mengaku bangga dengan kesempatan yang sudah diberikan pada Ars Electronica Festival 2023. Terlebih, respons yang didapat sangat positif.
 
“Selama mengikuti pameran di Austria, respons yang kami dapat sangat luar biasa, terlihat banyak orang di Eropa yang sangat tertarik dengan teknologi pengolah tempe ini, mereka juga tampak suka dengan makanan-makanan olahan yang berasal dari tempe,” ungkap Savita.
 
KBRI/PTRI turut hadir memberikan dukungan kepada delegasi BINUS SCHOOL Simprug yang sudah membawa nama Indonesia melalui teknologi ciptaannya. Ars Electronica Festival merupakan pameran yang menggabungkan beberapa ilmu yaitu sains, bisnis, kreativitas dan seni, serta kearifan lokal dari seluruh dunia.
 
Baca juga: Siswa MTsN 2 Sawahlunto Buat Alat Deteksi Gas Metan Berbasis Internet untuk Pertambangan

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan