Selain itu, sekolah yang baru menerapkan Kurikulum Merdeka di 2022, khususnya saat survei PISA 2022, jumlahnya masih sangat sedikit. Baru tiga ribu dari 140 ribu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka saat periode survei PISA berjalan, yakni Mei-Juni 2022.
Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, menyebut Kurikulum Merdeka mulai bisa menunjukkan dampaknya paling cepat setelah diterapkan tiga tahun. Dengan asumsi tersebut, dampak Kurikulum Merdeka baru bisa dilihat pada skor PISA 2025.
"Paling cepat Tahun 2025 karena Kurikulum Merdeka diterapkan setelah PISA 2022, PISA 2022 enggak bisa mengevaluasi Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka baru diterapkan 2022, 2023, 2024, dan ya 2025 lumayanlah ada tiga tahun, sudah mulai bisa dipakai (PISA) untuk ngecek," kata Nino saat diskusi dengan media di Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023.
Nino menyebut ini sama halnya saat melihat Kurikulum 2013 (K13) yang baru bisa dilihat dampaknya pada PISA 2018. "Mengevaluasi K13 berdasarkan PISA 2012 ke 2018 itu menjadi fair karena apa? Dia sudah diterapkan lima tahun," jelas Nino.
Dia mengatakan saat ini dampak Kurikulum Merdeka sementara bisa dilihat dari Asesmen Nasional (AN). Sebab, AN digelar setiap tahun pada seluruh sekolah di Indonesia.
Nino mengeklaim hasil AN menunjukkan Kurikulum Merdeka mampu membantu guru melakukan pembelajaran lebih baik dan meningkatkan kemampuan literasi siswa. Dia yakin Kurikulum Merdeka akan membawa dampak baik pada skor PISA 2025.
"Semoga ini meyakinkan bahwa kita sudah mengarah ke arah yang benar meski masih banyak PR. Masih banyak guru yang bingung dengan Kurikulum Merdeka itu wajar. Tapi mereka berusaha mencoba," tutur dia.
Baca juga: Skor PISA Turun Disebabkan Minimnya Pemahaman Implementasi Kurikulum Merdeka |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News