Rafi Aufa Mawardi, Wisudawan Terbaik Unair Periode 242. DOK Unair
Rafi Aufa Mawardi, Wisudawan Terbaik Unair Periode 242. DOK Unair

Cerita Rafi, Wisudawan Terbaik Unair yang Tak Mau Kalah dengan Sang Ayah

Renatha Swasty • 21 Juni 2024 22:08
Jakarta: Kegigihan Rafi Aufa Mawardi menjalani kuliah sambil bekerja membuahkan hasil. Dia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dalam gelaran wisuda Universitas Airlangga (Unair) periode 242.
 
Rafi berhasil menuntaskan studi Magisternya dalam waktu 1 tahun 8 bulan. Ia juga memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) nyaris sempurna yakni 3,94.  
 
Dibesarkan sebagai anak di keluarga pendidik menjadi salah satu dorongan kuat Rafi melanjutkan studi hingga magister. Apalagi, sang ayah merupakan pengajar di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Dia juga memiliki minat mendalami ilmu sosiologi sejak studi S1. Lelaki yang hobi menulis ini membuat dia aktif melakukan riset dan publikasi.
 
Selama studi magister, Ia berhasil mempublikasikan empat artikel jurnal sekaligus dalam waktu satu tahun. “Alhamdulillah, keempat artikel jurnal saya telah terakreditasi SINTA. Saya juga berkecimpung sebagai kolumnis di Kompas dan Detik.com,” beber Rafi dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 21 Juni 2024.
 
Selama studi, Ia harus membagi waktu antara perkuliahan dan bekerja. Menurutnya, memiliki time management yang baik menjadi kunci keberhasilan dalam menuntaskan studi magisternya.  
“Selama studi S2, jadwal kuliah saya hanya saat sore menjelang malam hari. Hal itu merupakan keberuntungan sekaligus tantangan lantaran harus membagi waktu pekerjaan dan akademis,” beber dia.
 
Tak hanya itu, proaktif selama berkuliah menjadi aspek penting selama studi. Menurutnya, dengan proaktif dapat mendekatkan diri dengan dosen serta memahami materi dengan utuh. Ia selalu memanfaatkan waktu luang untuk belajar dan berkonsultasi dengan dosen.  
 
“Saya menyadari betul bahwa rekan-rekan saya selama studi magister merupakan orang yang hebat dan cerdas. Hal itu mendorong saya untuk tidak kalah dengan rekan-rekan dengan aktif bertanya selama perkuliahan berlangsung,” ujar dia.
 
Rafi tak menyangkal kesuksesannya saat ini merupakan buah manis kerja kerasnya serta campur tangan doa dan restu kedua orang tuanya. “Mungkin tanpa dukungan mereka, saya tidak akan berada dititik ini,” tutur dia.
 
Baca juga: Jadi Mahasiswa Unair di Usia 16 Tahun, Ini Tips Lolos SNBT dari Asa

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan