Industri tempe yang dikembangkan warga asal Indonesia, Rustono di Jepang. Foto:  Dok. KBRI Tokyo
Industri tempe yang dikembangkan warga asal Indonesia, Rustono di Jepang. Foto: Dok. KBRI Tokyo

Tempe Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia di UNESCO.

Citra Larasati • 22 Juni 2021 14:57

Heri menambahkan, bahwa Jepang sendiri memiliki produk semacam minuman sehat yang mengandung bakteri probiotik. “Di Indonesia, kita memiliki tempe yang bergizi tinggi. Jadi, promosi nilai dan manfaat tempe bagi kesehatan harus terus dilakukan agar menjadi makanan yang dicari dan dibutuhkan masyarakat Jepang,” tambah Heri.  
 
Dijelaskan Rustono, walau Shiga daerah terpencil, ia memilih lokasi ini karena ketersediaan air bersih yang kualitasnya mendukung proses produksi tempe. “Industri tempe yang saya kembangkan berbahan kedelai non-GMO atau Non-Genetically Modified Organism,” jelas Rustono. 
 
Sebagai informasi, GMO adalah teknik modifikasi DNA organisme lewat rekayasa genetika. “Kapasitas produksi kami maksimal 10 ribu tempe per siklus,” tambah Rustono.

Rustono juga terus berupaya memperkuat jaringan dan meningkatkan pengetahuan dengan menjadi anggota Tempe Society of Japan. “Komunitas ini senantiasa mengadakan pertemuan ilmiah tahunan dan menghasilkan publikasi Journal of the Tempe Society of Japan,” jelas Rustono.
 
Ia juga banyak mengenal anggota Forum Tempe Indonesia. Tidak hanya di Jepang, Rustono pun mengembangkan industri tempe di Mexico.
 
“Tempe yang dijual di Mexico, kami berikan kutipan ‘Hadiah Indonesia untuk Dunia’,” ucap Rustono.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan