"Kelihatan galau ya Mendikbud ini, sampai kalau kita cermati di media sosial itu ada banyak tagar misal #Mendikbudsalahurus, #Nadiembelummendengar dan lainnya," kata Ubaid dalam diskusi pendidikan bertema Kebijakan dan Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi yang digelar Forum Monitor, Jumat 17 Juli 2020.
Padahal beberapa pihak selalu berupaya membantu Nadiem. Baik memberi masukan maupun pandangan bagaimana menjalankan pendidikan.
"Saya pikir suara dari masyarakat, dari parlemen, dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kok enggak didengar ini ya, galau apa bagaimana gitu ya, bahkan sampai dicari, diajak ketemu saja susah," lanjut Ubaid.
Baca juga: Nadiem: Pandemi Percepat Karakter Merdeka Belajar
Padahal, kata Ubaid, jika mantan bos Gojek itu kebingungan semua pihak siap membantu. Karena dalam menjalankan pendidikan seluruh pemangku kepentingan itu memang harus saling bahu membahu.
"Padahal saat awal-awal Nadiem ini terlihat bisa membawa revolusi pendidikan. Saat dia bilang gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan bukan jaminan siap berkarir. Ini seperti surprise tapi kita malah kecewa," jelasnya.
Saat ini, berhubung Indonesia di tengah pandemi, pihaknya hanya menginginkan adanya kejelasan kurikulum darurat covid-19. Skenario pembelajaran pada masa ini harus segera dituntaskan oleh Kemendikbud.
"Dalam kondisi normal saja kita susah apa lagi saat ini. DPR sampai bilang peta jalan atau roadmap pendidikan itu belum jelas. Kalau kurikulum belum ada yang jelas peserta didik, sekolah swasta itu akan jadi korban," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News