"Di samping 1.505 peserta yang direlokasi karena sakit, ada 40 ribuan lagi yang perlu direlokasi yang karena gugus tugas covid," kata Ketua Tim Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Mohammad Nasih dalam Konferensi Video, Rabu, 15 juli 2020.
Adapun enam pusat UTBK itu di antaranya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan jumlah 19.299 peserta, Universitas Nusa Cendana (Undana) ada 6.212 peserta, Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebanyak 13.490 orang. Kemudian Universitas Sriwijaya (Unsri) 1.680 peserta, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebanyak 3.518 peserta, dan Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah) sebanyak 2.352 peseta.
"Dalam hal ini, kami sampaikan Umrah itu tingkat kehadirannya yang paling rendah 40,64 persen karena dia di kepulauan, IPB 69,93 persen karena kemarin ada masalah kaitan larangan masuk ke kota Bogor. Selebihnya 84 persen lebih kehadiran di pusat UTBK," lanjut Nasih.
Baca juga: 1.505 Peserta UTBK yang Sakit Pindah Jadwal ke Gelombang 2
Dengan begitu, jumlah peserta yang direlokasi karena permasalahan izin gugus tugas berjumlah 46.551 peserta. Sementara peserta yang direlokasi karena sakit ada 1.505.
Dua golongan peserta itu nantinya akan bergabung dengan 150.000 ribu peserta yang memang terdaftar di tahap kedua. UTBK-SBMPTN tahap kedua bakal digelar 20-29 Juli 2020. Tahap kedua ini akan menjadi akhir dari tes pelaksanaan UTBK.
Pihaknya meminta maaf jika rancangan awal UTBK-SBMPTN yang menyediakan tahap cadangan harus dibatalkan. LTMPT menyebut perubahan yang serba mendadak itu diakibatkan kondisi pandemi covid-19 yang sulit diprediksi.
"Sehingga mohon sekali lagi teman-teman bisa memaklumi kebijakan yang ganti-ganti terus. Karena tuntutannya begitu. Tidak ada gelombang selanjutnya ini karena sebagian besar PTN juga butuh nilai UTBK untuk jalur Mandiri. Jadi mohon dipahami, kesehatan dan keselamatan menjadi dasar kami juga," ujar Ketua Pelaksana Eksekutif LTMPT, Budi Prasetyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News