Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Rosidayati Rozalina mengatakan, penyelenggaraan acara bertujuan untuk memberikan informasi buku-buku terbaru kepada masyarakat. Hal itu sejalan dengan peningkatan minat baca masyarakat dan kepentingan para penerbit dalam berpromosi.
"Seiring waktu target kami, menjadi hubungan transaksi hak cipta yang diperhitungkan di Asia, sekaligus ajang promosi dan penjualan," ujar Rosidayati, saat membuka IIBF 2018, di JCC, Jakarta.
Perwakilan dari 17 negara ini mengemban misi transaksi hak cipta, melalui pertemuan pertemuan bisnis dengan penerbit dan distributor. Sebagian lagi melakukan penjualan produk secara langsung dengan pengunjung IIBF.
"Ada juga yang tampil dengan misi promosi budaya dan pendidikan," kata Rosidayanti.
Baca: Taman Bacaan Masyarakat Bantu Entaskan Buta Aksara
Tidak hanya para penerbit dan distributor lokal yang hadir di IIBF ini, penerbit dan distributor dari luar Indonesia pun turut mengisi stan pameran buku.
"Mereka menyadari pentingnya mempromosikan penyelenggaraan pameran buku di negara mereka, sekaligus menggaet penerbit dan peserta pameran," terangnya.
Pun kehadiran negara lain ke IIBF, menjadi ajang yang dimanfaatkan oleh penerbit Indonesia. Salah satunya untuk menjual hak cipta ke penerbit dan lembaga mancanegara.
"Dan juga membantu para penerbit dalam negeri untuk mendapatkan hak cipta dari penerbit luar negeri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id