Ilustrasi kuliah. Medcom.id
Ilustrasi kuliah. Medcom.id

Poltek Nuklir Didorong Jadi Role Model Implementasi Pengembangan Kompetensi SDM Iptek

Renatha Swasty • 01 September 2022 09:40
Jakarta: Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI), Edy Giri Rachman Putra, menyebut Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bakal menjadi role model implementasi program pengembangan dan penguatan kompetensi. Saat ini, BRIN menerapkan beberapa program serta kebijakan pengembangan talenta SDM Iptek.
 
Edy menyebut BRIN terus berupaya membina talenta-talenta muda sejak dari awal hingga siap menjadi talenta riset dan inovasi Indonesia.
 
"Banyak program yang dapat dimanfaatkan untuk penguatan pengembangan talenta, mulai dari pembibitan, pembinaan, penguatan, pengembangan, pematangan, hingga apresiasi. Kami berharap, pendidikan menjadi pijakan bagi mahasiswa untuk berkarier ke depannya,” ujar Edy dikutip dari laman brin.go.id, Kamis, 1 September 2022.

Dia mengatakan penyelenggaraan pendidikan tinggi bertujuan untuk membangun karakter manusia Iptek. BRIN memiliki kebijakan terkait dengan pengembangan dan penguatan kompetensi.
 
"Salah satu kebijakan BRIN yang diterapkan untuk Poltek Nuklir adalah pembebasan biaya SPP sejak semester pertama,” beber dia.
 
Direktur Manajemen Talenta BRIN Raden Arthur Ario Lelono mengenalkan program Bantuan Riset Talenta Riset dan Inovasi (BARISTA). BRIN melalui SDMI bertugas menyiapkan talenta-talenta muda bidang riset dan inovasi Indonesia.
 
“BRIN telah menyiapkan lima skema manajemen talenta melalui identifikasi kader muda talenta riset dan inovasi, bantuan studi berbasis riset, mendampingan talenta riset, mobilitas SDM riset dan inovasi, serta insentif dan apresiasi,” papar dia.
 
BARISTA merupakan bantuan riset yang diberikan BRIN kepada mahasiswa aktif pada jenjang Diploma IV atau Sarjana, Magister, dan Doktor yang sedang melaksanakan riset tugas akhir. “Kandidat akan direkomendasikan berkolaborasi dengan mentor atau pembibing dari BRIN,” ujar Arthur.
 

Dia mengimbau mahasiswa Poltek Nuklir bersiap keluar dari zona nyaman di dalam kampusnya. “BARISTA tidak hanya dimanfaatkan oleh BRIN saja, tetapi terbuka bagi talenta muda lainnya,” ujar dia.
 
Sementara itu, Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief menyampaikan perjalanan kesuksesan dalam mendidik tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak kampus saja. Namun, juga menjadi tanggung jawab bersama antara kampus dan orang tua/wali.
 
“Secara struktural, pendidikan menjadi tanggung jawab Poltek Nuklir, namun secara moral menjadi tanggung jawab kita bersama. Mari bersama-sama kita monitor proses belajar putra-putrinya, demi kesuksesan ke depannya,” ujar dia.
 
Zainal menekankan pesan Kepala BRIN yang harus segera ditindaklanjuti dan menjadi perhatian, yaitu akreditasi, penyelenggaraan S2 terapan, peningkatan kualitas SDM, pelibatan mahasiswa dalam berbagai kegiatan riset, serta pengelolaan sarana-prasarana.
 
“Secara peraturan perundangan, Poltek Nuklir dapat membuka S2 Terapan dan dalam rangka penguatan pendidikan berdasarkan rencana jangka menengah Tahun 2023-2024, Poltek Nuklir akan menambah kelas prodi Sarjana Terapan,” ujar Zainal.
 
Dia juga mengimbau mahasiswa agar aktif terlibat membantu riset dosen maupun peneliti, MBKM, serta peningkatan kompetensi, selain mengikuti kuliah rutin.
 
“Sebagai Politeknik yang menyelenggarakan pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir, Poltek Nuklir akan memberikan fasilitas untuk meningkatkan kompetensi lulusan yang dihasilkan berupa ijazah Sarjana Terapan Teknik dan beberapa sertifikasi kompetensi sesuai dengan prodi masing-masing,” ujar Zainal.
 
Wakil Direktur I Bidang Akademik Poltek Nuklir Muhtadan menjelaskan terdapat tiga program studi vokasi jenjang Sarjana Terapan yang ditawarkan pada mahasiswa, yaitu Prodi Teknokimia Nuklir, Prodi Elektronika Instrumentasi, serta Prodi Elektro Mekanika.
 
“Ketiga prodi inilah yang nantinya akan diikuti oleh semua mahasiswa di jenjang Sarjana Terapan Poltek Nuklir,” papar dia.
 
Forum komunikasi Temu Wali merupakan agenda rutin Poltek Nuklir yang menandai dimulainya kegiatan belajar-mengajar Tahun Ajaran 2022/2023. Temu wali tahun ini diikuti sekitar 260 orang terdiri dari orang tua/wali, mahasiswa baru, serta mahasiswa lintas angkatan secara daring maupun luring.  Kegiatan tersebut bertujuan sebagai forum komunikasi awal antara orang tua/wali dengan pihak kampus.
 
Rencananya, mulai tahun ini kegiatan belajar-mengajar di Poltek Nuklir akan diselenggarakan online dan offline dengan 16 kali pertemuan untuk setiap mata kuliah di semester ganjil.
 
Baca juga: Mengulik Bahaya Sampah Antariksa Bersama Profesor Riset BRIN
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan