Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. DOK ITB
Rektor ITB Reini Wirahadikusumah. DOK ITB

Pembicaraan Telepon Disebar di X, ITB Sebut Tanpa Consent Rektor

Ilham Pratama Putra • 26 Januari 2024 16:31
Jakarta: Institut Teknologi Bandung (ITB) buka suara terkait gaduh tawaran pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) menggunakan platform pinjaman online (pinjol) kepada mahasiswa. Isu semakin ramai menyusul Wakil Mahasiswa pada Majelis Amanat ITB, Taufiq Pangestu, mengungkap isi pembicaraannya dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah dalam sebuah tulisan di platfrom media sosial X (Twitter).
 
"Tulisan tersebut banyak mengutip pembicaraan personal melalui saluran telepon, antara yang bersangkutan dengan Rektor ITB dan disayangkan dibuat tanpa izin (consent) dari Rektor ITB," kata Kepala Humas ITB Naomi Haswanto dalam keterangan tertulis, Jumat, 26 Januari 2024.
 
Naomi mengatakan ITB telah memberikan bantuan kepada mahasiswa yang kesulitan membayar UKT. ITB menyediakan program beasiswa yang dikelola oleh Direktorat Kemahasiswaan ITB yang bisa di akses di laman https://kemahasiswaan.itb.ac.id/beasiswa/.

Beasiswa tersebut memiliki beragam manfaat bagi mahasiswa yang berhak, di antaranya biaya hidup hingga pembayaran UKT. Beragam beasiswa tersebut selalu dimutakhirkan dan dapat diakses oleh seluruh mahasiswa ITB.
 
"Jumlah penerima beasiswa, nilai beasiswa, hingga mitra pemberi beasiswa terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menandakan ITB secara sungguh-sungguh berupaya membantu mahasiswa agar dapat menuntaskan pendidikannya di ITB," tegas dia.
 
Sebanyak 120 mahasiswa ITB tidak dapat melakukan pengisian rencana studi semester genap Tahun Ajaran 2023/2024 dengan alasan tunggakan UKT yang belum lunas. Fakta ini ramai di media sosial X, ditambah dengan isu penawaran solusi pinjaman online (pinjol) yang disodorkan pihak kampus kepada penunggak UKT.
 
Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB, Muhammad Yogi Syahputra, mengungkapkan kegaduhan ini berawal dari adanya 120 nama yang melapor melalui Google Form bahwa mereka tidak dapat melakukan pengisian rencana studi periode ini.
 
"Sebenarnya inti masalahnya itu bukan di pinjaman online-nya. Inti masalahnya rektorat membuat kebijakan baru yang intinya memaksa cuti mahasiswa yang masih memiliki tunggakan UKT. Jumlah berdasarkan pendataan KM sendiri terdapat hingga 120 mahasiswa," kata Yogi kepada Medcomid, Jumat, 26 Januari 2024.
 
Di saat yang sama, kata Yogi, ITB menawarkan opsi pembayaran berupa pinjaman online melalui platform Danacita. Dengan tampilan yang menawarkan pinjaman Rp12,5 juta dengan pembayaran Rp15,5 juta pada 12 bulan pembayaran.
 
Baca juga: Ramai di Medsos, Ratusan Mahasiswa ITB Nunggak UKT Dipaksa Cuti dan Disodorkan Solusi Pinjol

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan