Dilansir dari Instagram @kemdikbud.ri, pemilihan mata pelajaran pilihan di jenjang SMA berupaya untuk menjawab kebutuhan murid sebagai prioritas utama dalam perbelajaran. Hal ini disesuaikan dengan kondisi satuan pendidikan.
Dalam Kurikulum Merdeka, tidak terdapat penjurusan. Sehingga, murid dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan kemampuan.
Harapannya, murid dapat memilih mata pelajaran pilihan untuk melanjutkan studi dan karier yang sesuai tanpa terkotak-kotakkan oleh jurusan IPA, IPS, dan Bahasa.
Kemendikbudristek yakin peniadaan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa tidak malah membuat murid tak mempunyai arah. Tugas pendidik dan orang tua untuk membantu murid menggali dan membimbing potensi dirinya.
Kurikulum Merdeka disebut memberi ruang bagi murid mengembangkan potensi mereka. Sehingga, mata pelajaran yang dipilih dapat mendukung minat dan bakat mereka.
Murid akan dibimbing untuk memilih mata pelajaran yang diminati dengan pendampingan dari guru bimbingan konseling.
Orang tua juga harus memotivasi dan mendukung anak untuk menyalurkan minat dan bakatnya melalui mata pelajaran yang dipilih anak mereka. Kalau menurut Sobat Medcom, apakah sudah tepat peniadaan jurusan di SMA?
Baca juga: Guru dalam Pelik Kurikulum Merdeka untuk Anak Sawit Berprestasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News