Rektor UT, Ojat Darojat. Foto: Medcom.id/Citra Larasati
Rektor UT, Ojat Darojat. Foto: Medcom.id/Citra Larasati

Rasio S2 dan S3, Rektor UT: Beri Layanan Pendidikan Murah Tapi Tidak Murahan

Citra Larasati • 16 Januari 2024 18:47
Jakarta:  Rektor Universitas Terbuka (UT), Ojat Darojat merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang masih rendahnya rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan S2 dan S3.  Untuk menggenjot rasio ini, Presiden berencana menambah anggaran pendidikan di Tanah Air. 
 
Ojat mengatakan, apa yang disampaikan Jokowi dapat ditangkap perguruan tinggi baik negeri maupun swasta untuk memperlebar layanan pendidikannya.  Tidak hanya di jenjang S1, namun juga lebih banyak lagi prodi di jenjang pascasarjana (S2 dan S3).
 
"Ini kesempatan seluruh PTS dan PTN memberikan kesempatan tidak hanya pada jenjang sarjana, namun juga S2 dan S3," kata Ojat di sela-sela peluncuran prodi S1 Pendidikan Agama Islam dan S2 PAUD, di Kampus UT, Tangerang Selatan, Selasa, 16 Januari 2024.

Namun menurut Ojat, tantangan tersebut tidak berhenti sampai di situ.  Melainkan layanan pendidkan pascasarjana yang berkualitas dan terjangkau.  "Tantangan kita ada pada bagaimana menggelar layanan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau. Kita harus mempertimbangkan daya beli masyarakat," ujar Ojat.
 
Hal itu pula yang terus dilakukan UT dalam membuka prodi pascasarjana. "Tantangan bagaimana menghadirkan produk yang berkualitas dan terjangkau, karena S2 dan S3 sangat mahal, Jadi UT hadirkan layanan pendidikan murah, tapi tidak murahan," terangnya.
 
Tidak hanya itu, kata Ojat, pembukaan prodi di UT juga sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat, sehingga sangat dinamis.  "Program pasca 14 prodi dan kita akan mengembangkan yang dibutuhkan masyarajat, juga menutup prodi yang jenuh dan lebih baik merespons yang baru. Prodi yang jenuh itu seperti magister pendidikan yang sudah banyak bertebaran," bebernya.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana menambah anggaran untuk pendidikan. Hal ini untuk memperkuat riset dan mengejar rasio penduduk Indonesia berpendidikan S2 dan S3 yang masih sangat rendah.
 
Jokowi menuturkan rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 di Indonesia di angka 0,4 persen. Sementara itu, negara tetangga sudah 2,43 persen, adapun negara maju sudah 9,8 persen.
 
"Ini jauh sekali. Saya minggu ini rapat dan mengambil kebijakan untuk mengejar ketinggalan. Tidak tahu anggaran dari mana, tapi kita carikan agar S2, S3, usia produktif bisa naik drastis. Karena ini kejauhan sekali," ujar Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia dikutip dari laman Antara, Senin, 15 Januari 2024.
 
Baca juga:  Penduduk Bergelar S2-S3 Masih Sedikit, Jokowi Bakal Tambah Anggaran Pendidikan
 
Baca juga:  UT Buka 2 Prodi Baru S1 PAI dan S2 PAUD, Langsung Diserbu Peminat


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan