Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto. Foto: Medcom/Ilham Pratama Putra.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto. Foto: Medcom/Ilham Pratama Putra.

7.600 Dosen Antre Kenaikan Pangkat

Ilham Pratama Putra • 05 Maret 2021 14:00
Jakarta: Sebanyak 7.600 dosen saat ini tengah mengantre kenaikan pangkat. Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto menyatakan, pengusulan kenaikan pangkat ini harus dilayani dengan cepat.
 
"Dengan aplikasi Sistem Pelacakan Secara Mandiri Penilaian Angka Kredit (Selancar PAK) Dosen ini sesuatu yang konkrit untuk pelayanan maksimal sigap terhadap usulan kenaikan pangkat dosen," ujar Wikan dalam Peluncuran Layanan Dikti Kemendikbud secara daring, Jumat, 5 Maret 2021.
 
Menurutnya, banyaknya antrean itu juga membuktikan jika dosen memiliki kesadaran dalam peningkatan kemampuan dirinya sendiri. Wikan bersyukur saat ini ribuan dosen telah mengajukan pengusulan kenaikan pangkat tersebut.

Di lain sisi, jumlah tersebut juga menjadi tantangan bagi pemerintah. Kemendikbud harus bisa melayani usulan kenaikan pangkat dosen tersebut.
 
"Karena ini terjadi load dalam kenaikan pangkat, bagaimana ini nanti dapat dilaksanakan dengan cepat dan transparan," jelasnya.
 
Baca: Aplikasi Selancar PAK Tutup Peluang Plagiarisme di Kenaikan Pangkat Dosen
 
Menurut Wikan peran aplikasi Selancar PAK dalam hal ini menjadi penting. Wikan berharap aplikasi tersebut dapat melayani usulan kenaikan pangkat para dosen.
 
"Peluncuran Selancar ini jawaban yang sangat konkrit dalam melayani, itu yang diwujudkan sistem yang sangat realtime ini. Kami harapannya mampu bisa melayani semua pengusulannya," kata Wikan.
 
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan aplikasi tersebut bakal tersedia di berbagai platform. Selancar PAK dapat diakses melalui laman pak.kemdikbud.go.id, yang terintegrasi dengan alamat email atau whatsapp dosen.
 
"Aplikasi tersebut dapat digunakan melalui ponsel untuk memudahkan dosen mengetahui proses usulannya dan mendapatkan informasi melalui email dan web WhatsApp secara real-time dan transparan," terang Nadiem.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan