“Santri sudah banyak berkiprah, namun jarang mendapat pengakuan. Kami berharap penghargaan ini bisa terus memberikan inspirasi dan dukungan bagi generasi santri,” ujar dia dikutip dari laman radenintan.ac.id, Senin, 23 September 2024.
Wakil Ketua MPR RI, Jazilul Fawaid, menyebut santri telah menjadi bagian penting dari sejarah bangsa. “Santri memiliki peran besar dalam pembangunan negeri ini dan negara harus memberikan dukungan maksimal agar pesantren terus berkembang,” tutur dia.
Penghargaan Santri of The Year 2024 diberikan kepada santri dan pesantren inspiratif dalam 15 kategori berbeda. Dewan pakar yang terlibat melakukan penilaian selama satu tahun dan menentukan tiga nomine untuk setiap kategori, kemudian publik diberi kesempatan memilih pemenangnya.
Wan meraih suara terbanyak dengan 5.425 suara, mengungguli dua kandidat lainnya, yaitu Prof Noorhaidi Hasan PhD. (Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Prof Asep Saepudin Jahar MA PhD (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Penghargaan diberikan dalam acara puncak yang diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC) di Gedung Nusantara IV DPR/MPR RI pada Minggu, 22 September 2024. Penghargaan untuk Wan diserahkan kepada Wakil Rektor II, Safari Daud, karena saat bersamaan, Wan sedang menjalani kunjungan ke Zhejiang Chinese Medical University, China.
Dalam pesan yang disampaikan, Wan menekankan pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademis. Tetapi juga pembentukan karakter dan integritas yang dipelajari di pesantren.
“Awalnya, saya bercita-cita menjadi seorang guru, mengikuti jejak ibu saya, seorang pendidik yang sangat saya kagumi. Namun, Allah Swt. menuntun saya untuk melangkah lebih jauh, hingga akhirnya saya mencapai gelar guru besar serta diamanahkan sebagai Rektor UIN Raden Intan Lampung,” kata Wan.
Hal itu semua tidak lepas dari pendidikan yang diterima di pesantren dan institusi pendidikan Islam. Pesantren bukan hanya membekalinya dengan ilmu agama, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kemandirian, dan tanggung jawab sosial.
Dia bersyukur atas perjalanan hidup, mulai dari SDN Rawa Laut, melanjutkan ke Pondok Pesantren Darussalam, hingga meraih gelar doktor di St. Petersburg Rusia. Semua pengalaman ini membawanya pada pemahaman pendidikan harus seimbang antara pengetahuan duniawi dan nilai-nilai ukhrawi.
"Pendidikan di pesantren telah membentuk saya sebagai pribadi yang utuh dan itu menjadi dasar utama dalam menjalankan setiap amanah yang diembankan,” ucap Wan.
Dia menuturkan pesantren mengajarkan untuk menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan integritas dan keikhlasan dalam beramal. Penghargaan ini merupakan sebuah penghormatan.
"Saya persembahkan untuk seluruh santri di Indonesia. Mari kita terus berkontribusi untuk kemajuan pendidikan Islam dan kemaslahatan umat,” ujar dia.
Ajang Santri of The Year 2024 diharapkan dapat terus menjadi wadah apresiasi bagi para santri yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa. Mereka yang terpilih diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Baca juga: Guru Besar Raden Intan Lampung Jadi Penguji Luar Disertasi Mahasiswi Universiti Malaya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News