Program itu dinilai mampu menghadirkan praktik komunikasi strategis berbasis nilai-nilai inklusivitas di lingkungan kampus. Program ini menjadi sorotan karena keberhasilan mendorong kesadaran kolektif sivitas akademika dalam menerima, mendampingi, dan memberdayakan mahasiswa dengan kebutuhan khusus agar dapat belajar dan berkembang secara optimal.
Dekan Fapet UGM, Budi Guntoro, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan ini. Ia berharap capaian ini dapat menjadi pemacu semangat bagi seluruh sivitas akademika Fapet untuk terus berinovasi dan berprestasi.
“Penghargaan ini adalah wujud nyata bahwa semangat inklusivitas tidak hanya menjadi jargon, tetapi telah menjadi bagian dari budaya kami. Fapet UGM akan terus terbuka terhadap keberagaman dan memberikan ruang bagi siapa pun untuk tumbuh dan berkembang bersama,” ujar Budi dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 24 Juni 2025.
Baca juga: Top! Produk Teh Pagilaran Besutan UGM Sabet 4 Penghargaan |
IDEAS merupakan kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh PR INDONESIA. Kompetisi menilai program komunikasi strategis berbasis praktik terbaik dalam penerapan prinsip Diversity, Equity, Inclusion (DEI) serta Environmental, Social, Governance (ESG).
Terdapat 46 institusi mencakup kementerian, lembaga pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi negeri, BUMN, anak usaha BUMN, BUMD, RSUP/RSUD, korporasi multinasional dan swasta nasional, LSM, serta organisasi non-profit dari seluruh Indonesia berpartisipasi dalam kompetisi ini dengan 85 entri yang masuk. Setelah melalui proses penjurian, didapatkan 35 institusi dengan total 55 entri sebagai pemenang untuk penghargaan yang terbagi dalam dua kategori yakni DEI dan ESG.
Proses penjurian dilaksanakan daring pada 27-28 Mei 2025 oleh dewan juri yang terdiri dari tokoh-tokoh profesional di bidang komunikasi dan keberlanjutan, yaitu Asmono Wikan, CEO PR INDONESIA; Herry Ginanjar, Ketua Indonesian ESG Professional Association (IEPA); dan Emilia Bassar, CEO CPROCOM.
Founder & CEO PR INDONESIA Group, Asmono Wikan, mengatakan IDEAS 2025 menegaskan kembali pentingnya komunikasi inklusif sebagai fondasi keberlanjutan organisasi serta mengajak seluruh elemen berkolaborasi menuju Indonesia lebih maju.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News