Ilustrasi PLTN. DOK AFP
Ilustrasi PLTN. DOK AFP

Radiasi Nuklir Adalah: Pengertian, Efek, dan Cara Proteksinya

Medcom • 07 November 2024 15:13
Jakarta: Profesor Riset Bidang Proteksi dan Keselamatan Radiasi BRIN, Eri Hiswara, menuturkan radiasi nuklir berperan penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan. Namun, pemanfaatannya memiliki risiko kesehatan yang perlu diawasi ketat.
 
Eri menekankan pentingnya pemahaman dan langkah-langkah proteksi diri dari paparan radiasi nuklir yang berisiko bagi kesehatan.
 
"Radiasi nuklir adalah gelombang elektromagnetik (seperti sinar-X atau sinar gamma) dan/atau partikel bermuatan (seperti radiasi alfa, radiasi beta, dan radiasi neutron) yang dapat merusak sel dan jaringan tubuh karena energi yang dimilikinya," kata Eri dikutip dari unggahan di Instagram BRIN Indonesia, Kamis, 7 November 2024.

Ia menuturkan radiasi nuklir unik karena tidak dapat dirasakan langsung, tidak berbau, dan mampu menembus berbagai jenis materi. Radiasi nuklir disebut sebagai radiasi pengion, karena energinya mampu menyebabkan elektron terlepas dari ikatan atom, proses yang dikenal sebagai ionisasi.
 
Untuk itu, proteksi diri menjadi krusial demi mencegah dampak kesehatan yang serius akibat paparan radiasi. Terdapat dua jenis efek radiasi pada tubuh manusia, yaitu efek deterministik dan efek stokastik.
 
Efek deterministik memiliki ambang dosis tertentu, yang keparahannya meningkat seiring dengan kenaikan dosis. Efek ini disebut juga sebagai reaksi jaringan karena dampaknya tidak hanya terjadi saat penyinaran tetapi juga dapat dimodifikasi sesudahnya.
 
Beberapa contoh efek deterministik adalah kemerahan kulit, pengelupasan kulit, kerontokan rambut, kemandulan, dan hipotiroid.
 
Sementara itu, efek stokastik terjadi dengan peluang yang meningkat seiring dosis radiasi lebih tinggi. Tetapi, tingkat keparahannya tidak bergantung pada besarnya dosis. Efek stokastik meliputi kondisi seperti leukemia, kanker, dan efek genetik.
 
Proteksi radiasi terbagi menjadi dua kategori, yakni proteksi eksternal dan internal. Proteksi radiasi eksternal bertujuan mengurangi paparan dari sumber di luar tubuh.
 
Upaya ini dapat dilakukan dengan metode "PEJABAT", yaitu:
  1. Penggunaan Penahan Radiasi – Menambahkan penghalang untuk menahan paparan radiasi
  2. Memperbesar Jarak dari Sumber – Menjauh dari sumber radiasi untuk mengurangi paparan
  3. Membatasi Waktu Paparan – Mengurangi waktu berada di dekat sumber radiasi
Sementara itu, proteksi radiasi internal berfokus pada pencegahan masuknya bahan radioaktif ke dalam tubuh melalui pernapasan, ingesti (menelan), atau luka terbuka. Cara proteksi internal yang efektif antara lain menutup sumber radiasi cair atau gas dengan wadah pelindung, memastikan ventilasi dan desain ruangan yang baik, menggunakan pakaian pelindung, dan pelindung pernapasan.
 
Selain itu, penting untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman di area kerja radiasi untuk menghindari kontaminasi. Meski berisiko, radiasi nuklir memiliki manfaat signifikan dalam berbagai bidang, terutama kesehatan.
 
"Radiasi nuklir berperan penting dalam mendukung kesehatan dan kesejahteraan manusia. Namun, pemanfaatannya memiliki risiko bagi kesehatan, sehingga perlu diatur dan diawasi dengan ketat," jelas Eri.
 
Bahaya radiasi nuklir dapat dikendalikan dengan pemahaman yang baik dan penerapan proteksi yang tepat. Sehingga, manfaatnya dapat digunakan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Eri menekankan pentingnya pengawasan ketat dalam pemanfaatan radiasi nuklir demi keselamatan manusia dan lingkungan. (Suchika Julian Putri)
 
Baca juga: Takut Perang Dunia 3? Ini 8 Tips untuk Menghadapi Ledakan Nuklir

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan