"Pada kompetisi tersebut saya akan bersaing dengan 38 finalis Puteri Indonesia dari seluruh Indonesia," kata Lala, di Malang, Selasa, 19 Februari 2019.
Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini mengaku, menjadi finalis pemilihan Puteri Indonesia merupakan pengalaman pertamanya di kontes kecantikan. Sebelumnya, prestasi yang diraihnya berkisar di bidang akademik dan organisasi.
"Prestasi yang pernah saya raih, di tahun 2017 menjadi juara III Model United Nations (MUN) yang diselenggarakan di Singapura. Selain itu, saya juga aktif di organisasi kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), menjadi ketua kongres mahasiswa, serta Indonesia Future Leader (IFL)," ungkapnya.
Baca: UB Targetkan Transisi Menuju PTN-BH Cukup Dua Tahun
Dalam ajang Puteri Indonesia ini, sebagai finalis, Lala memiliki gagasan untuk memberikan pemberdayaan perempuan dalam bidang pendidikan. Hal ini dilatar belakangi oleh pengalamannya ketika menjadi pembicara seminar SMP di Poncokusumo.
"Pada tanggal 27 Februari 2019 hingga 8 Maret 2019 ini adalah tahap saya mengikuti karantina. Oleh sebab itu, saya berharap mendapatkan dukungan penuh dari sivitas akademika UB dengan melakukan vote," ujarnya.
Sementara itu, Rektor UB, Nuhfil Hanani mengaku akan mengerahkan segala upaya untuk mendukung Lala. Salah satunya melalui media sosial UB.
"Kalau perlu kita akan minta dukungan alikota Kalimantan Utara untuk turut membantu mengumpulkan suara melalui sistem voting tanggal 27 Februari nanti. Kalau dari UB kami akan membantu melalui sosial media Instagram Universitas Brawijaya yang saat ini mempunyai pengikut sebanyak 78.000," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News