Program ini dilaksanakan melalui kolaborasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyiapkan lulusan SMK bekerja di Jepang. Lulusan SMK diberangkatkan dengan visa kerja Tukutegino/Spesifieid Skill Workker (SSW).
"Menyiapkan 188 lulusan SMK yang akan bekerja di Jepang sebagai caregiver. 10 SMK yang telah berkontribusi untuk penyiapan tenaga caregiver," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, dalam keterangannya Jumat 18 September 2020.
Adapun 10 SMK itu datang dari berbagai provinsi. Mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Yogyakarta, hingga DKI Jakarta.
Sebelum diberangkatkan para lulusan diberikan program pelatihan tenaga kerja. Khususnya lulusan SMK pada bidang keahlian kesehatan.
"Pelatihan ini melibatkan beberapa lembaga pelatihan, antara lain Koba Mirai Japan. Peserta pelatihan akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus, yakni sertifikat bahasa Jepang setingkat dan Sertifkat Kompetensi Teknis Caregiver dari Prometric, yang keduanya merupakan syarat utama untuk bekerja di Jepang," jelas Wikan.
Baca juga: Kemendikbud Bakal Terbitkan Panduan Ospek Daring
Wikan menyebut hal ini menjadi peluang bagi para pejuang dan pahlawan devisa dari SMK. Tidak hanya dalam bidang caregiver, tetapi juga bidang-bidang pekerjaan lainnya.
"Karena jumlah anak muda atau angkatan kerja mereka semakin berkurang, yang terus bertambah justru populasi pensiunan. Hal ini dapat menjadi peluang meraup devisa luar negeri melalui penciptaan tenaga kerja internasional yang terampil, kompeten, unggul dan berkarakter," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News