Perbanas Institute menyelenggarakan talkshow bertema “Klik Aman, Dompet Nyaman: Jadi Gen-Z Cerdas di Dunia Digital” untuk memperkuat literasi keuangan dan keamanan digital bagi pelajar. Acara dihadiri oleh lebih dari 55 sekolah SMA/SMK se-Jakarta dengan pembicara dari industri perbankan dan keamanan siber.
“Kalian adalah generasi digital native yang sejak kecil telah akrab dengan teknologi. Tapi teknologi yang memudahkan hidup ini tetap perlu disikapi dengan hati-hati, cerdas, dan bertanggung jawab. Hari ini bukan hanya soal memahami dunia digital, tetapi tentang bagaimana kalian menjaga data pribadi, memahami risiko keuangan, dan membangun masa depan yang lebih bijak,” ujar Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Umum Perbanas Institute, Haryono Umar, dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Desember 2025.
Talkshow menghadirkan tiga narasumber, yakni Komite Masyarakat Perbankan Peduli & Direktur Bank BCA, Vera Eve Lim; Pengurus Perbanas dan Direktur Bank SeaBank Indonesia, Lindawati Octaviani; serta Kasubnit Siber Bareskrim Polri, Jhehan Septiano.
Narasumber menyampaikan materi meliputi cara mengelola uang sejak dini, penggunaan gadget secara bijak, hingga mengenali ancaman siber dan cara melindungi data pribadi. Para pembicara menekankan Gen-Z menjadi target empuk penipuan digital karena tingginya aktivitas online dan budaya berbagi informasi tanpa filter.
Sekretaris Jenderal Perbanas, Anika Faisal, menyoroti urgensi edukasi keamanan digital di kalangan pelajar. Ia menyebut penyalahgunaan data dan kejahatan finansial digital meningkat akibat lemahnya kebiasaan proteksi identitas digital.
“Banyak kasus penipuan tidak terjadi karena teknologi yang canggih, tetapi karena manusia lengah dan tergoda. Social engineering hari ini lebih berbahaya daripada sekadar malware. Yang dimainkan itu psikologi, kebiasaan online, dan rasa percaya. Jika tidak berhati-hati, ujung-ujungnya adalah rekening bank dan data pribadi yang menjadi korban,” jelas dia.
Perbanas Institute berharap pelajar tidak hanya mampu memanfaatkan platform keuangan digital seperti e-wallet, mobile banking, dan marketplace, tetapi juga memahami risikonya. Literasi finansial tidak sekadar soal transaksi digital, tetapi membangun kebiasaan mengatur uang, membuat keputusan finansial rasional, serta menjaga integritas digital.
Acara ini sekaligus menjadi momentum bagi Perbanas Institute memperkenalkan keterbukaan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda. Pada kesempatan tersebut, kampus juga mengumumkan pendaftaran Tahun Akademik 2026/2027 telah dibuka.
Ada berbagai program beasiswa, termasuk bebas uang pangkal bagi calon mahasiswa berprestasi atau sesuai kriteria. Kuliah berkualitas tidak harus mahal, selama lembaga pendidikan memiliki relevansi kurikulum, pengalaman industri, dan keunggulan akademik.
Sebagai kampus yang berfokus pada pendidikan bisnis, keuangan, dan teknologi, Perbanas Institute berharap kegiatan ini menjadi langkah awal membangun generasi muda yang sadar finansial, cerdas digital, dan mampu menjaga keamanan data pribadi dalam ekosistem transaksi digital. Talkshow ini menjadi salah satu kontribusi Perbanas membentuk generasi masa depan yang lebih solid menghadapi dunia digital dengan pendekatan edukasi berbasis praktik dan pemahaman risiko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News