Aplikasi e-bank sampah, Apps4Swam - DOK ITS
Aplikasi e-bank sampah, Apps4Swam - DOK ITS

Permudah Interaksi Bank Sampah dan Nasabah, ITS Luncurkan Apps4Swam

Renatha Swasty • 01 November 2022 10:21
Jakarta: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan aplikasi e-bank sampah untuk meningkatkan produktivitas bank sampah. Aplikasi dinamakan Apps4Swam atau Apps for Solid Waste Management.
 
Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Fadlilatul Taufany menyampaikan kehadiran Apps4Swam bertujuan mempermudah interaksi antara bank sampah dan nasabah yang selama ini manual. Penerapan dilakukan untuk bank sampah di Kota Kediri.
 
“Harapannya, dengan aplikasi ini keuntungan yang diperoleh bank sampah dan masyarakat juga meningkat,” ujar Fadlilatul dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 November 2022.

Koordinator Pengembangan Aplikasi dari Pusat Penelitian Infrastruktur Lingkungan Berkelanjutan ITS Ary Mazharuddin Shiddiqi mengatakan saat ini Apps4Swam sudah dapat diunduh melalui Google Playstore. Aplikasi hasil kolaborasi riset antara ITS, Heriot Watt University, serta Pemerintah Kota Kediri tersebut melibatkan 10 bank sampah dan dapat digunakan masyarakat Kota Kediri sebagai nasabah umum.
 
Nasabah yang hendak menabung dapat memilih bank sampah terdekat, kemudian memasukkan data sampah yang akan dijual. Melalui aplikasi, nasabah dengan mudah mengetahui harga tukar dari sampah tersebut.
 
Setelah mendapat persetujuan, sampah dapat diserahkan langsung atau dijemput oleh petugas bank sampah. Selain mempermudah pencatatan administrasi bank sampah, e-bank sampah sangat membantu masyarakat mengetahui dengan mudah jumlah tabungan yang dimiliki dari sampah yang telah ditukar.
 
“Sehingga pengelolaan tabungan pun menjadi lebih praktis dan transparan,” tegas Ary.
 
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyambut baik hasil kolaborasi yang telah dipersiapkan sejak awal 2022 ini. Dia mengungkapkan aplikasi ini dapat menjadi sarana meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah mulai dari lingkup rumah tangga.
 
“Sehingga dapat meningkatkan daya saing masyarakat Kediri melalui dukungan teknologi,” tutur Abdullah.
 
Hingga 2024, Ary berharap hasil riset yang didanai oleh Royal Society of Edinburgh ini dapat semakin banyak digunakan oleh masyarakat Kota Kediri. Sehingga, dapat diterapkan di daerah lain nantinya.
 
“Ke depannya aplikasi ini juga akan dikontrol secara langsung oleh pemerintah setempat serta dapat menjangkau di lingkup industri,” tutur dia.
 
Baca juga: Dosen Budi Luhur Beri Pelatihan Digital Manajemen Bank Sampah 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan