Wisuda Program Pascasarjana UGM. DOK UGM
Wisuda Program Pascasarjana UGM. DOK UGM

UGM Wisuda 1.391 Lulusan Program Pascasarjana, Rektor Singgung Kesehatan Mental

Renatha Swasty • 25 April 2024 10:07
Jakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) mewisuda 1.391 lulusan Program Pascasarjana pada Rabu, 24 April 2024. Rinciannya, 1.187 lulusan Program Magister, termasuk 2 wisudawan warga negara asing, 89 lulusan Program Spesialis, 8 lulusan Program Subspesialis, dan 107 lulusan Program Doktor.
 
"Selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada wisudawan dan wisudawati program Pascasarjana atas kerja keras selama menyelesaikan program pendidikan,” kata Rektor UGM, Ova Emilia, dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 25 April 2024.
 
Ova juga menyampaikan penghargaan kepada keluarga dan semua pihak yang telah mendukung dan mendampingi pendidikan wisudawan dan wisudawati sampai ke jenjang kelulusan ini.

"Saya percaya dengan bekal ilmu pengetahuan dan kompetensi yang saudara sekalian miliki akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menopang pembangunan bangsa di masa depan," ujar dia.
 
Dalam pidato sambutannya, Ova menyinggung terkait hasil skrining Kementerian Kesehatan RI terhadap mahasiswa pendidikan dokter spesialis di seluruh Indonesia. Sebagian besar mengalami gangguan kesehatan mental, distres, dan depresi serta ada keinginan bunuh diri selama menjalani pendidikan.
 
Ova menyebut UGM sejak dahulu selalu menekankan pengelolaan kesehatan mental mahasiswanya yang memerlukan upaya komprehensif. Mulai dari pencegahan, intervensi individu dan kelompok, dukungan lingkungan, dan peningkatan kesadaran di lingkungan kalangan sivitas.
 
"UGM sebagai kampus inklusif telah menyediakan juga berbagai upaya pencegahan terjadinya gangguan kesehatan mental di kalangan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan. Sekarang ini kita sedang menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan institusi di luar negeri agar UGM menjadi kampus inklusif," tutur dia.
 
Mengutip pidato Presiden Joko Widodo, Ova menegaskan pendidikan Pascasarjana sebagai tulang punggung yang diarahkan untuk mencetak sumber daya manusia profesional. Baik dari sisi capaian gelar akademik maupun kompetensi profesi yang memiliki kapasitas penguasaan pengetahuan, keterampilan, kepemimpinan, kedisiplinan, tanggung jawab, dan etika profesi.
 
"Semuanya memerlukan mahasiswa untuk memiliki kesejahteraan fisik dan mental prima agar mampu belajar dengan optimal. Oleh karena itu, kesejahteraan ataupun kesehatan fisik maupun mental mahasiswa memegang peran penting dalam kehidupan akademik di kampus agar bisa berprestasi secara akademik dan non akademik,” kata dia.
 
Ova juga menyinggung capaian UGM dalam pemeringkatan universitas dunia, QS World University Ranking by Subject 2024. UGM meraih ranking 61 dunia di bidang Theology, Divinity and Religious Studies. Bahkan, UGM menjadi satu-satunya kampus di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
 
Selain itu, bidang ilmu antropologi yang juga masuk dalam daftar ranking 51-100 dunia. Menurutnya, Program Pascasarjana berkontribusi besar dalam pencapaian UGM untuk masuk dalam peringkat dunia.
 
"Tahun ini, ada 25 bidang studi di UGM yang masuk dalam ranking dunia di QS WUR by Subject. Pengakuan ini tentunya sangat membanggakan dan patut kita syukuri, karena merupakan hasil capaian dan kerja keras terutama dari pimpinan Fakultas dan Sekolah Pascasarjana UGM,” ujar Ova.
 
Wakil wisudawan dari program pendidikan spesialis Fakultas Kedokteran Gigi, Irene Sanita Lanny, bersyukur karena mendapatkan kesempatan mengenyam Pendidikan di kampus UGM. Dia menyebut UGM telah memberi bekal ilmu pengetahuan dan berharap ini bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.
 
"Sebagai alumni kita memiliki tanggung jawab moral sebagai agen di masyarakat, menjadi generasi cerdas tapi beretika kita harus tetap memegang teguh nilai kebenaran dan cinta kasih,” ujar dia.
 
Sementara itu, Ketua Pengurus Kagama Kalimantan Selatan, Mohammad Rudiansyah, berpesan agar wisudawan setelah lulus dan bekerja di tempat baru selalu membawa nama baik almamater. Dia meminta lulusan tetap bersikap bijak, menjadi pemersatu, dan bisa menjadi contoh.
 
“Tetaplah berkarya sesuai dengan tugas dan profesi. Untuk membangun daerah dengan teman-teman di Kagama,” tutur dia.

Lulusan Pascasarjana UGM

Pada wisuda kali ini, masa studi rata-rata untuk Program Magister adalah 2 tahun 3 bulan dan waktu studi tercepat diraih oleh Arif Muazam dari Program Studi Magister Biologi, Fakultas  Biologi, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 0 bulan.
 
Rerata usia lulusan Program Magister periode ini adalah 29 tahun 6 bulan 16 hari. Lulusan termuda diraih oleh Yoke Sarah Asafita dari Program Studi Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum dengan usia 21 tahun 9 bulan 26 hari.
 
Adapun Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata untuk lulusan Magister adalah 3,71. Terdapat delapan lulusan yang memiliki IPK tertinggi 4,00, sekaligus berpredikat Pujian, satu di antaranya adalah Beatrix Marendeng Program Studi Magister Ilmu Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan.
 
Sementara itu, masa studi rata-rata Program Spesialis periode ini adalah 4 tahun 2 bulan dan waktu studi tercepat diraih oleh Aulia Ayub dari Program Studi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 5 bulan 13 hari.
 
Dia sekaligus menjadi lulusan termuda yang menyelesaikan studi Spesialisnya pada usia 27 tahun 6 bulan 9 hari dari rerata usia lulusan Program Spesialis periode ini adalah 34 tahun 6 bulan 16 hari.
 
IPK rata-rata untuk lulusan Program Spesialis adalah 3,78. IPK tertinggi lulusan program Spesialis periode ini diraih dua orang yang memiliki IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian yaitu Aulia Ayub dan Irenne Sanita Lanny, keduanya berasal dari Program Studi Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi.
 
Sedangkan, jenjang Program Doktor, masa studi rata-rata adalah 4 tahun 10 bulan dan waktu studi tercepat diraih oleh Suwardi dari Program Studi Doktor Ilmu Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, yang berhasil meraih gelar Doktor dalam waktu 2 tahun 7 bulan 4 hari.
 
Rerata usia lulusan Program Doktor adalah 41 tahun 6 bulan 16 hari. Lulusan termuda diraih oleh Mu’amar Musa Nurwigantara dari Program Studi Doktor Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang menyelesaikan studinya pada usia 25 tahun 8 bulan 27 hari.
 
IPK rata-rata lulusan Program Doktor (S3) periode ini adalah 3,87. IPK tertinggi lulusan program Doktor periode ini terdapat 12 wisudawan yang memiliki IPK tertinggi 4,00 sekaligus berpredikat Pujian satu di antaranya diraih Suwardi dari Program Studi Doktor Ilmu Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian.
 
Baca juga: Kisah Widya, Dosen UGM yang Berdayakan Kaum Perempuan di Pulau Terpencil NTT

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan