"Jika PLTMH ini sudah beroperasi, maka Unand satu-satunya perguruan tinggi di Tanah Air yang mempunyai PLTMH," kata Rektor Unand, Efa Yonnedi, dikutip dari Antara, Kamis, 9 Mei 2024.
Eks konsultan Bank Dunia tersebut mengungkapkan pendirian PLTMH bermula dari konsep kampus hijau yang digagas sejak pertama kali berdiri. Efa menyakini dengan memiliki pembangkit listrik sendiri, kampus mampu menghemat pengeluaran hingga meminimalisir penggunaan energi dari PLN.
Saat ini, Unand masih melakukan asesmen kelayakan teknis dan uji fungsi sebelum PLTMH dioperasionalkan penuh. Kampus juga menargetkan PLTMH menjadi laboratorium khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik.
"Saat ini kita sedang menghitung estimasi kapasitas yang dapat dihasilkan PLTMH ini," kata dia.
Dari rancangan awal, PLTMH tersebut mampu menghasilkan sekitar 2X400 kilowatt listrik. Namun, hal itu masih dalam tahap penghitungan ulang termasuk ketersedian air sebagai pemasok energi utama.
Sebelumnya, Komisaris Independen PT PLN (Persero) Arcandra Tahar mengungkapkan PLTMH Unand yang dibangun pada 2018 menggunakan anggaran Daftar Isian Pelaksana Anggaran (Dipa) Kementerian ESDM. Pembangunan PLTMh berlanjut pada 2021 lewat bantuan anggaran Dipa Kementerian PUPR.
"Kucuran dana pemerintah puluhan juta rupiah semestinya sudah menjadikan PLTMH Unand bermanfaat secara maksimal," kata Arcandra.
Kehadiran PLTMH di Unand dapat menambah presentasi green campus index di Indonesia. Penggunaan energi listrik mikro hidro merupakan salah satu bauran energi baru terbarukan yang sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Baca juga: Alat Deteksi Cepat MRSA Diluncurkan, Inovasi FK Unand dan RSUP M. Djamil |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News