Nadiem menilai penundaan PTM ini akan memberi dampak permanen bagi anak-anak. Sedangkan, sebanyak 60 persen sekolah yang dinyatakan bisa melaksanakan PTM masih belum menerapkannya.
“Betapa menyeramkannya learning loss yang bisa terjadi ini diluar kondisi psikologis yang bisa terjadi apalagi di tingkat SD dan PAUD,” kata Nadiem dalam tayangan Metro Hari Ini di Metro TV, Selasa, 28 September 2021.
Selain itu, faktor izin orang tua yang takut anaknya tertular covid-19 juga menjadi kendala untuk melaksanakan PTM terbatas di sekolah. Pemerintah menjamin pelaksanaan PTM Terbatas berjalan dengan aman dengan melakukan testing dan tracing di 520 ribu sekolah dengan sampel 1,7 juta orang.
Baca: Dikritik Soal PTM Terbatas, Nadiem: Enggak Apa-apa Itu Pengorbanan
Di satu sisi, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadiki menyatakan pemerintah akan melakukan monitor kasus covid-19 per kecamatan sehingga pelaksanaan tracing akan lebih tepat sasaran. Pihaknya juga akan melakukan tes swab PCR bagi siswa atau pengajar yang melaksanakan PTM.
“Kita akan lakukan testing sekitar 1,7 juta per bulan atau sekitar 30 ribu per hari,” kata Budi.
Pemerintah tetap melasanakan PTM apabila kasus positif covid-19 dibawah angka 1 persen dan akan melakukan tracing kontak erat. Jika kasus positif covid-19 diatas 5 persen, maka PTM akan dilakukan secara daring serta sekolah akan ditutup sementara apabila menimbulkan klaster sekolah. (Aulya Syifa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News