Kapal tersebut berhasil meraih Juara 3 dalam Kategori Skills Video: Sensor Optimization di ajang 14th International RoboBoat Competition 2021. RoboNation adalah sebuah lembaga yang berfokus pada pengembangan teknologi robotik yang berbasis di Florida, Amerika Serikat.
Kapal MAKARA MH4 XX didesain menggunakan konsep Hydrofoil Supported Catamaran (HYSUCAT). Prinsip dasar HYSUCAT adalah memanfaatkan sistem hidrofoil berkinerja tinggi di terowongan antara dua lambung.
"Sistem hidrofoil terdiri dari foil utama yang ditempatkan di antara dan sejajar dengan bagian bawah lambung, sedikit ke arah pusat gravitasi kapal,” ujar Valerie Olive.
Tim di bawah bimbingan Dr. Muhammad Arif Budiyanto, S.T., M.T., dosen departemen Teknik Mesin FT UI ini, memilih konsep desain HYSUCAT karena beberapa keunggulan. Antara lain HYSUCAT jauh lebih komprehensif dari pada katamaran atau monohull berukuran sebanding, terutama saat muatan berat dan pada kecepatan tinggi.
Baca juga: Mahasiswa Kedokteran UKDW Juara MEPandemic Competition 2020
Performa Autonomous Surface Vehicle (ASV) atau kapal permukaan otonom, sangat penting untuk kompetisi, terutama pada tugas misi gerbang kecepatan. Kategori Skills Video yang diikuti MAKARA MH4 XX ditujukan untuk menyorot bagaimana kapal autonomous memiliki berbagai macam sensor masukan, dapat mengintegrasikan seluruh sensor tersebut agar kapal menjalankan misinya secara cepat dan tepat.
Integrasi ini diekspresikan dalam bentuk skills video yang dikumpulkan dan kemudian dipublikasikan pada kanal YouTube RoboBoat. Kompetisi tersebut diselenggarakan secara daring pada 29 Maret - 27 Juni 2021, dan pengumuman dilaksanakan pada Senin, 28/6, pukul 24.00 secara daring melalui Zoom Meeting.
RoboBoat bertujuan untuk memberikan versi sederhana dari tantangan yang dihadapi dalam industri maritim dunia modern. Angelita Cindi Viani, manager Tim AMV UI menjelaskan, bahwa tim AMV UI menerapkan metode pembelajaran mesin yang baru, yaitu transfer learning untuk program deteksi otomasi dari kapal tersebut.
"Transfer learning adalah proses membangun model pembelajaran mesin khusus berdasarkan model yang telah dilatih sebelumnya untuk mempelajari ribuan gambar," ujar Angelita.
Model terlatih yang dipergunakan adalah MobileNet, karena memiliki parameter yang lebih sedikit, ukuran jaringan yang kecil, dan kinerja yang lebih cepat. Dengan menggunakan metode ini, pendeteksian objek di setiap misi akan lebih akurat, robot akan bergerak lebih terarah dengan tingkat deteksi yang lebih baik.
"Selain itu, pembelajaran transfer akan mengurangi komputasi yang dibutuhkan dan menghemat banyak waktu juga sumber daya tim,” kata Angelita.
RoboBoat memberikan kesempatan kepada peserta untuk merancang, membangun, dan menguji Autonomous Surface Vehicle (ASV), serta membandingkan keunikan sistem dari masing-masing kapal dengan kontestan dari seluruh dunia. RoboBoat 2021 diikuti oleh 14 tim dari 6 negara dengan 303 peserta.
Mereka berasal dari Sekolah Menengah Atas, Perguruan Tinggi di jenjang Sarjana, dan jenjang Pascasarjana. Kemenangan ini merupakan kembalinya tim AMV UI setelah satu tahun absen dari kompetisi tahunan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id