Ketua Dewan Profesor Unpad yang telah dikukuhkan sebagai Ketua FDGBI Arief Anshory Yusuf mengatakan bahwa tidak dapat dimungkiri, jika perguruan tinggi Indonesia dihadapkan pada tantangan yang kompleks. Tantangan ini mendorong perguruan tinggi menghasilkan paradigma dan orientasi baru.
Salah satunya adalah menghilangkan stigma menara gading, tetapi sebagai “menara air” yang menjadi inspirasi dan solusi dalam menghadapi tantangan baru tersebut. Arief menjelaskan, dari tiga darma utama perguruan tinggi, forum menetapkan dua isu utama yang menjadi tantangan perguruan tinggi, yaitu tantangan riset dan pendidikan, serta relasi antara kampus, masyarakat, dan negara.
“Kita memilih dua isu ini karena memang masih banyak isunya yang belum terjawab dan sifatnya jangka panjang,” kata Arief dalam keterangannya, Kamis, 29 Juli 2021.
Baca juga: Guru Besar Unpad Arief Anshory Yusuf Terpilih Jadi Ketua FDGBI 2021-2023
Berdasarkan hasil rekomendasi tersebut, FDGBI sudah merekomendasikan berbagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan dari dua isu tersebut. Untuk isu riset dan pendidikan, rekomendasi yang diajukan di antaranya pengoptimalan resource sharing antaruniversitas dalam hal riset, publikasi, dan penyelenggaraan program bersama.
Kemudian pengidentifikasian lebih banyak pusat unggulan, hingga pembinaan antarperguruan tinggi secara berjenjang. Arief mengatakan, salah satu hal urgensi yang perlu dilakukan adalah mengupayakan para dosen yang potensial untuk tidak terjebak dalam pengelolaan administrasi.
“Ini seperti low hanging fruit, melakukannya tidak susah tetapi efeknya lumayan,” imbuhnya.
Sementara untuk isu relasi dan sinergi, forum mendorong para peneliti hingga guru besar di setiap universitas bisa saling bersinergi, sehingga diharapkan kualitas riset dan pembelajaran antar perguruan tinggi tidak terjadi lagi disparitas.
“Ini kenapa menjadi prioritas karena (kita) tidak bisa lagi menunggu. Tantangan datang dengan cepat,” pungkas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News