“Selama ini Imtihan Wathani digunakan untuk mengukur kualitas Pendidikan Diniyah, belum untuk menentukan kelulusan. Karenanya dalam penyusunan soalnya harus merujuk pada hasil evaluasi Imtihan Wathani tahun-tahun sebelumnya,” kata Plt Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, saat membuka kegiatan penyusunan kisi-kisi dikutip dari laman kemenag.go.id, Selasa, 29 Agutus 2023.
Waryono menyoroti hasil penilaian Imtihan Wathani yang masih rendah. Dia mengatakan penilaian yang rendah ini perlu dikaji terkait kesesuaian soal ujian.
“Perlu dikaji, apakah karena soal yang disusun tidak sesuai dengan materi yang diajarkan atau memang terlalu tinggi tingkat kesulitannya,” papar Waryono.
Dia mengatakan kajian penting agar Imtihan Wathani dapat mengukur kualitas Pendidikan Diniyah dengan lebih akurat. Kepala Subdit PDMA Mahrus mengungkapkan penyusunan kisi-kisi soal merupakan langkah penting dan strategis sebagai bagian dari rangkaian aktivitas dalam pelaksanaan Imtihan Wathani.
“Kualitas penyelenggaraan Imtihan Wathani salah satunya bergantung kepada kualitas soal yang bermuara pada kisi-kisi. Oleh karena itu kami percayakan sepenuhnya kepada tim penyusun agar melaksanakan penyusunan kisi-kisi dengan sebaik mungkin,” tutur dia.
Kegiatan dihadiri narasumber, yaitu Maswani dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memaparkan tentang “Rambu-rambu dalam Penyusunan Kisi-Kisi UAPDFBN/IW Tahun 1445 H”. Hadir juga KH. Muhson Nawawi, MA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan materi “Tata Cara dan Rambu-rambu dalam Penyusunan Kisi-Kisi UAPDFBN/IW Tahun 1445 H” dan KH. Fadlullah Turmudzi, Lc dari Aspendif (Asosiasi PDF Indonesia).
Penyusunan kisi-kisi dilaksanakan selama tiga hari pada 23-25 Agustus 2023. Sejumlah peserta yang terlibat dalam penyusunan kisi-kisi ujian ini, yaitu tim penyusun, tim reviewer, serta tim dari Direktorat PD Pontren Kemenag.
Baca juga: Wamenag Ungkap 5 Strategi Terapkan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila di Madrasah hingga Sekolah Agama |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News