Kuliah hybrid di UB. Medcom.id/Daviq Umar
Kuliah hybrid di UB. Medcom.id/Daviq Umar

Kemendikbudristek Diminta Tak Mudah Tergoda Mengubah Kurikulum

Ilham Pratama Putra • 08 Maret 2022 14:28
Jakarta: Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menilai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tergoda menghadirkan kurikulum baru. Sebab, kehadiran kurikulum selalu dianggap peninggalan dalam satu periode menteri.
 
"Boleh enggak sih, dalam satu periode kementerian itu untuk tidak tergoda mengubah kurikulum? Legacy yang baik kan tidak selalu kurikulum," kata Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, dalam voidotid, dikutip Selasa, 8 Maret 2022.  
 
Unifah menyebut Kemendikbudristek baiknya menghadirkan sistem pendidikan yang baik untuk masa mendatang dalam keadaan krisis. Hal itu dinilai lebih penting ketimbang mengganti kurikulum.

"Kan tetap bisa menjadi legacy yang penting karena membangun sistem ke depan dalam keadaan krisis," kata dia.
 
Misalnya, proses blanded learning. Pembelajaran campuran antara daring dan luring dapat diterapkan untuk masa mendatang.
 
"Di mana nanti pada kondisi ini dan ke depan anak misal sudah aman masuk kelas, guru bukan lagi memberikan pembelajaran, tapi membantu menyelesaikan persoalan murid, membangun kesepahaman, mendorong anak agar dia asyik belajar. Ini sistem yang mesti disiapkan pemerintah," kata dia.
 
Baca: PGRI: Fokus Dunia Pendidikan Saat Ini Bukan Kurikulum dan RUU Sisdiknas, Tapi Internet
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan