"Jujur dalam setahun setengah ini terobosan itu enggak ada," kata Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda kepada Medcom.id, Kamis, 6 Mei 2021.
Huda mengatakan, terobosan berarti guna perbaikan PJJ dari Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim sebetulnya amat ditunggu. Ternyata, kata dia, pemerintah memilih memunculkan opsi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, bukan pembenahan PJJ.
"Seloroh saya waktu itu, karena kita nunggu kayaknya terobosan ini belum ada juga untuk PJJ, makanya opsi PTM ini jadi relevan," ujar Huda.
Baca: Komisi X: Efektivitas PJJ Hanya 30%, Learning Loss Benar Terjadi
Menurut dia, ada beberapa hal yang sebetulnya dapat dilakukan Kemendikbudristek guna membenahi PJJ. Misalnya, dengan pelatihan guru secara masif untuk beradaptasi dengan PJJ.
"Saya membayangkan tadinya ada mobilisasi besar-besaran dari Kemendikbud untuk melakukan training kepada guru bagaimana beradaptasi, bagaimana beralih dari tatap muka menjadi daring," terang dia.
Selama setahun setengah ini, kata dia, guru hanya melakukan improvisasi dalam PJJ, serta tanpa arahan yang jelas. Apabila dikaitkan dengan pendidikan yang dijalani guru, di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), menurut dia, tak ada pembekalan khusus bagi guru untuk mengajar secara daring.
"Makanya yang diterima anak hari ini sama saja antara daring dan luring. Mobilisasi guru (untuk pelatihan) itu yang tidak ada. Dalam bayangan kami ini bisa jadi terobosan sebenarnya," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News