Guru Besar UGM Prof. Dr. Kaelan, M.S meninggal dunia. Foto: UGM
Guru Besar UGM Prof. Dr. Kaelan, M.S meninggal dunia. Foto: UGM

Pakar Filsafat Pancasila dari UGM Profesor Kaelan Tutup Usia

Citra Larasati • 26 Desember 2024 21:02
Jakarta:  Keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM) berduka, suasana haru dan duka pun mewarnai upacara penyemayaman Prof. Dr. Kaelan, M.S di halaman Balairung. Guru Besar pemerhati Filsafat Pancasila dan Ketatanegaraan tersebut tutup usia pada Rabu, 25 Desember 2024, pukul 08.50 WIB, di RSUP Sardjito pada usia 78 tahun.
 
“Kita telah kehilangan salah satu putra terbaik UGM, yang aktif mengkaji filsafat Pancasila,” kata Mukhtasar Syamsuddin, salah satu kolega Kaelan selama mengabdi di Fakultas Filsafat UGM.
 
Mukhtasar mengatakan, Kaelan merupakan sosok yang baik dan aktif mengabdi bagi UGM. Sekretaris Dewan Guru Besar (DGB) UGM, Wahyudi Kumorotomo mewakili pimpinan dan keluarga UGM hadir untuk menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian almarhum Kaelan di usianya yang ke-78 tahun.

“Atas nama keluarga besar UGM, kami mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya bagi guru dan teladan kami semua. Semoga ilmu dan pengetahuan yang telah dibagikan menjadi ladang amal bagi beliau,” ucap Wahyudi dilansir dari laman UGM, Kamis, 26 Desember 2024.
 
Kaelan lahir di Magetan, 27 Januari 1946. Sosok yang memiliki satu orang istri dan tiga orang anak ini sempat menjadi pengajar di Fakultas Filsafat dan Sekolah Pascasarjana UGM.
 
Pada 10 Juli 2007, ia dikukuhkan sebagai guru besar dengan judul pidato “Kesesatan Epistemologi Di Era Reformasi Dan Revitalisasi Nation State”.
 
Dalam pidatonya tersebut, almarhum menyebutkan, era global yang melanda seluruh bangsa di dunia telah membawa Indonesia ke arah runtuhnya negara kebangsaan (nation state), lunturnya nasionalisme, persatuan dan kesatuan, dan kepribadian Indonesia yang merupakan local wisdom atau karya besar bangsa.
 
Baca juga:  Haedar Nashir Sebut Indonesia Tengah Hadapi Krisis Moral dan Etika

“Agar bangsa Indonesia dapat mewujudkan suatu masyarakat demokratis, religius dan berkeadaban di dalam proses reformasi di era global saat ini, maka harus dilakukan revitalisasi negara kebangsaan (nation state) yang fondasinya telah diletakkan di atas dasar filosofi negara,” papar Kaelan saat itu.
 
Setelah penyemayaman di Balairung, Gedung Pusat UGM, almarhum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga UGM di Sawitsari, Sleman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan