Jurnal Ijtihad menempati peringkat pertama dunia dalam kategori Religious Studies, peringkat pertama Asia dalam bidang Hukum, serta peringkat tertinggi di Indonesia untuk semua bidang ilmu.
"Ini menjadi tonggak penting dalam pengakuan internasional terhadap kajian hukum Islam yang berkembang di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis, 10 April 2025.
Sementara itu, Journal of Indonesian Islam dan Teosofi menempati posisi tertinggi dalam kategori Area Studies. "Ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat kajian keislaman dan kebudayaan yang diakui secara global," sebut Suyitno.
Dia mengapresiasi capaian akademik dua PTKIN binaan Kemenag ini. Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti konkret PTKIN memiliki daya saing tinggi di tingkat internasional.
“Selamat kepada UIN Salatiga dan UINSA beserta seluruh tim pengelola jurnal. Ini adalah tonggak sejarah bahwa PTKI kita telah memiliki daya saing global. Ilmu pengetahuan Islam yang dikembangkan di Indonesia kini mendapat tempat terhormat di panggung ilmiah internasional,” ujar Suyitno.
Dia menyebut capaian ini juga akan dijadikan tolok ukur penguatan kebijakan mutu jurnal di lingkungan PTKIN ke depan. Pihaknya akan mendorong setiap PTKI memiliki minimal satu jurnal bereputasi internasional.
"Ini bagian dari strategi besar transformasi mutu pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia,” ujar dia.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Sahiron, menilai pencapaian tiga jurnal ini menjadi energi baru bagi seluruh PTKIN dalam meningkatkan kualitas tata kelola jurnal ilmiah. Dia mengatakan ketiga jurnal tersebut membuktikan dengan profesionalitas, konsistensi mutu, dan visi akademik yang kuat, jurnal-jurnal PTKI mampu menembus panggung global.
"Ini adalah contoh yang layak ditiru oleh seluruh jurnal ilmiah di lingkungan PTKI,” jelas dia.
Menurutnya, pencapaian ini menjadi sinyal kuat publikasi ilmiah berbasis keislaman dari Indonesia kini tak hanya hadir sebagai pelengkap, tetapi sebagai pemimpin dalam percakapan akademik internasional.
“Dengan pengelolaan yang semakin profesional, keterlibatan penulis global, serta konsistensi dalam standar mutu dan etika ilmiah, jurnal-jurnal PTKI siap memainkan peran strategis dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang inklusif, progresif, dan relevan secara global,” tutur Sahiron.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News